Pertimbangan Hakim Pengadilan Agama Ngawi Dalam Melimpahkan Hak H}Ad}A>nah Anak Belum Mumayyiz Kepada Ayah (analisis mas}lah}Ah Al-Ghaza>li> Terhadap Penetapan No. 0701/PDT.G/2017/PA.NGW)

Ikhtiyanto, Ahmad (2019) Pertimbangan Hakim Pengadilan Agama Ngawi Dalam Melimpahkan Hak H}Ad}A>nah Anak Belum Mumayyiz Kepada Ayah (analisis mas}lah}Ah Al-Ghaza>li> Terhadap Penetapan No. 0701/PDT.G/2017/PA.NGW). Undergraduate (S1) thesis, IAIN Ponorogo.

[img]
Preview
Text
upload.pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

ABSTRAK

Ikhtiyanto, Ahmad. 210113029. Pertimbangan Hakim Pengadilan Agama Ngawi Dalam Melimpahkan Hak H}ad}a>nah Anak Belum Mumayyiz Kepada Ayah (Analisis Mas}lah}ah Al-Ghaza>li> Terhadap Penetapan No. 0701/Pdt.G/2017/ PA.Ngw). Skripsi. Jurusan Hukum Keluarga Islam Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo. Pembimbing Prof. Dr. H. Abdul Mun’im Saleh, M.Ag.

Kata Kunci : H}ad}a>nah, Mumayyiz, Mas}lah}ah al-Ghaza>li>.

H}ad}a>nah ialah tugas memelihara anak yang belum mampu mengurus urusannya sendiri, merawat dan melindungi anak dari hal-hal yang bisa membahayakan dan membinasakannya. Menurut pendapat ulama fikih ketika terjadi perceraian dan mereka mempunyai anak yang belum mumayyiz, maka ibulah yang berhak untuk merawat dan mendidik anak tersebut. Adapun urutan pemegang hak asuh anak menurut Fuqaha> adalah Ibu kemudian nenek (ibunya ibu), seterusnya adalah ayah dan kerabat-kerabat anak tersebut. Namun dalam kasus yang penulis teliti terkait penetapan Pengadilan Agama Ngawi, hakim memutuskan hak h}ad}a>nah anak belum mumayyiz jatuh kepada ayah. Menurut al-Ghaza>li> mas}lah}ah harus selaras dengan tujuan shara’, karena kemas}lah}atan manusia sering disandarkan pada kepentingan dan hawa nafsu.
Berdasarkan uraian singkat di atas, permasalahan yang hendak penulis teliti adalah: (1) Bagaimana analisis mas}lah}ah al-Ghaza>li> terhadap pertimbangan hakim Pengadilan Agama Ngawi dalam mencabut hak h}ad}a>nah ibu?. (2) Bagaimana analisis mas}lah}ah al-Ghaza>li> terhadap pelimpahan hak h}ad}a>nah anak belum mumayyiz kepada ayah dalam penetapan No. 0701/Pdt.G/2017/PA.Ngw?.
Untuk menjawab rumusan masalah tersebut, penulis menggunakan jenis penelitian lapangan (field research) yang berlokasi di Pengadilan Agama Ngawi. Sumber data diperoleh melalui dokumentasi, menelaah data penetapan Nomor: 0701/Pdt.G/2017/PA.Ngw, dan wawancara dengan hakim selaku pembuat hukum (putusan). Untuk analisis data penulis menggunakan teknik deskriptif analitis dan penelitian ini termasuk penelitian kualitatif.
Dari hasil penelitian ini, dapat ditarik kesimpulan: (1) bahwa hakim menggugurkan hak ibu berdasarkan terpenuhinya syarat pemegang hak h}ad}a>nah. Ibu yang berzina dan sering mengucapkan kata-kata kotor dihadapan anak masuk kategori fa>siq (cacat moral) artinya ia tidak memiliki sifat ‘iffah dan ama>nah, serta membahayakan akidah anak. Keputusan hakim tersebut telah sesuai dengan mas}lah}ah al-Ghaza>li>, yakni kriteria mas}lah}ah harus memelihara tujuan shara’. (2) Pertimbangan hakim memberikan hak h}ad}a>nah kepada ayah karena ibu masih ikut nenek. Keputusan hakim tersebut bertujuan untuk melindungi kehidupan anak (berdasarkan kemas}lah}atan) dan telah sesuai dengan tujuan h}ad}a>nah serta konsep mas}lah}ah menurut al-Ghaza>li>. Kasus h}ad}a>nah ini termasuk kategori mas}lah}ah d}aru>ri>yah karena bertujuan untuk melindungi agama, akal dan jiwa anak. Kasus ini juga memenuhi kriteria syarat mas}lah}ah yang ditetapkan oleh al-Ghaza>li> yakni d}aru>rat, qat}’i>ya>t, dan mula>ima>t, namun tidak kulli>ya>t.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Thesis Supervisor: Abdul Mun'im Saleh
Subjects: 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1899 Other Law and Legal Studies > 189999 Law and Legal Studies not elsewhere classified
Divisions: Fakultas Syariah > Jurusan al-Ahwal al-Syakhshiyyah
Depositing User: Miss Perpustakaan IAIN Ponorogo
Date Deposited: 05 Dec 2019 02:46
Last Modified: 05 Dec 2019 02:46
URI: http://etheses.iainponorogo.ac.id/id/eprint/8707

Actions (login required)

View Item View Item