Relevansi Pemikiran Ibnu Taimiyyah Tentang Talak Terhadap Hukum Perceraian Di Indonesia

Aqhrobin, Faris (2019) Relevansi Pemikiran Ibnu Taimiyyah Tentang Talak Terhadap Hukum Perceraian Di Indonesia. Undergraduate (S1) thesis, IAIN Ponorogo.

[img]
Preview
Text
UPLOAD.pdf

Download (2MB) | Preview

Abstract

ABSTRAK
Aqhrobin, Faris. 2019. Relevansi Pemikiran Ibnu Taimiyyah Tentang Talak Terhadap Hukum Perceraian di Indonesia. Skripsi. Jurusan Hukum Keluarga Islam Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo. Pembimbing Dr. Abid Rohmanu, M.H.I.,

Kata Kunci: Talak, Ibnu Taimiyyah, Kompilasi Hukum Islam

Talak diambil dari kata itlak yang artinya melepaskan atau meninggalkan. Dalam istilah agama, talak adalah melepaskan ikatan perkawinan, atau rusaknya hubungan perkawinan. Adapun dalam pengaturan talak sendiri para fuqoha mempunyai pandangan berbeda-beda meskipun dalam penggalian hukumnya sama. Sebagaimana yang dilakukan oleh Ibnu Taimiyyah pada kitab majmu al fatawa tentang bab talak. Menurutnya talak bid’i adalah talak yang dilarang dan tidak mengikat. Kedua, talak tiga sekaligus dihitung talak satu. Ketiga sumpah talak tidak membuat ikatan perkawinan putus. Dari fatwa-fatwa tersebut peneliti berusaha merelevansikan dengan Perundang-undangan yang berada di Indonesia yang tertuang pada Kompilasi Hukum Islam (KHI). Dalam penelitian ini peneliti tidak hanya merelevansikan tetapi menggalinya dengan menggunakan teori fikih dan qanun juga memaparkan implikasi transformasinya fikih ke qanun tentang talak.
Dari latar belakang diatas penulis merumuskan dua rumusan masalah yang meliputi: Bagaimana relevansi pemikiran Ibnu Taimiyyah tentang talak dengan Kompilasi Hukum Islam dan Bagaimana implikasi transformasi fikih ke qanun tentang talak dalam konteks ke Indonesiaan .
Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research) dengan menggunakan pendekatan normatif, yaitu suatu pendekatan yang memandang Agama dari segi ajarannya yang pokok berupa Alquran dan hadis atau kaidah-kaidah fikih. Dengan menggunakan pendekatan itu bertujuan untuk menggali relevansi tiga fatwa kontroversial Ibnu Taimiyyah dan KHI tentang talak
Dari penelitian ini penulis dapat menyimpulkan pemikiran Ibnu Taimiyyah tentang talak, relevansi dengan KHI pada Pasal 122, Pasal 115 dan Pasal 149. Yang berbunyi, Talak Bid’i adalah talak yang dilarang Pasal 122 relevansi dengan fatwa yang pertama, Perceraian hanya bisa dilakukan di depan Pengadilan Agama Pasal 155 relevansi dengan fatwa kedua, Bila perkawinan telah putus akibat Talak suami masih di tanggungi kewajiban untuk menafkahi anak dan bekas istri sampai waktu yang ditetapkan oleh Pengadilan Pasal 149 relevansi dengan fatwa ketiga. Adapun mengenai Implikasi Transformasi fikih ke qonun tentang talak dalam konteks ke Indonesia yaitu, untuk mencegah kesewenangan-wenangan seorang suami dalam penjatuhan talak, agar terhindar dari permasalahan pembatalan kontrak secara sepihak karena penikahan adalah sebagai akad timbal balik, dan juga untuk mempersempit ruang lingkup perceraian. Oleh karena itu juga masalah ini dipercayakan pihak yang jujur dan netral, yaitu hakim. Hal-hal tersebut sebagai proteksi negara pada perempuan.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Thesis Supervisor: Abid Rohmanu
Subjects: 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1899 Other Law and Legal Studies > 189999 Law and Legal Studies not elsewhere classified
Divisions: Fakultas Syariah > Jurusan al-Ahwal al-Syakhshiyyah
Depositing User: Mr Perpustakaan IAIN Ponorogo
Date Deposited: 21 Oct 2019 07:24
Last Modified: 21 Oct 2019 07:24
URI: http://etheses.iainponorogo.ac.id/id/eprint/8106

Actions (login required)

View Item View Item