Analisis Penanganan Pembiayaan Bermasalah Pada Produk Mikro 500 iB Di BRI Syariah KCP.Ngawi

Astuti, Dwi (2019) Analisis Penanganan Pembiayaan Bermasalah Pada Produk Mikro 500 iB Di BRI Syariah KCP.Ngawi. Undergraduate (S1) thesis, IAIN PONOROGO.

[img]
Preview
Text
PDF new.pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

ABSTRAK
Astuti, Dwi 2019. Analisis Penanganan Pembiayaan Bermasalah Pada Produk Mikro 500 iB Di BRI Syariah KCP. Ngawi. Skripsi Jurusan Perbankan Syariah. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo. Pembimbing Ruliq Suryaningsih, M.Pd.
Kata Kunci : Mikro 500 iB, Pembiayaan Bermasalah
Dalam usaha penyaluran pembiayaan setiap lembaga keuangan tidak mungkin terlepas dari masalah kredit macet atau kredit bermasalah. Persoalan kredit bermasalah di Indonesia terkesan sebagai jenis penyakit yang sulit dihindari, dimana hampir semua lembaga keuangan mempunyai kredit bermasalah, bahkan tidak sedikit yang mengalami kebangkrutan. Dalam hal ini penulis ingin mengungkap bagaimana BRI Syariah KCP. Ngawi melaksanakan penyaluran dana kepada masyarakat maupun dalam menyelesaikan pembiayaan bermasalah.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bentuk faktor pembiayaan bermasalah dan bagaimana cara BRI Syariah KCP. Ngawi menangani pembiayaan yang bermasalah.
Di dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian (field research), teknik pengumpulan data dengan cara wawancara, observasi dan dokumentasi. Selanjutnya analisis data menggunakan metode analisis deskriptif, teknik yang menggambarkan proses mencari dan menyusun data secara sistematis. Data yang menjadi sumber adalah BRI Syariah KCP.Ngawi.
Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa faktor penyebab pembiayaan bermasalah pada produk mikro 500 iB dapat berasal dari nasabah dan pihak bank BRI Syariah KCP. Ngawi. Penanganan pembiayaan bermasalah pada produk mikro 500 iB yaitu dengan menganalisis pembiayaan yang bermasalah terlebih dahulu, yang perlu dianalisis adalah sebab kemacetan, pendekatan kekeluargaan, negosiasi, recheduling, recondition.
Bentuk pencegahan pembiayaan bermasalah yaitu ketika nasabah mengajukan pembiayaan, maka pihak dari BRI Syariah KCP. Ngawi akan terlebih dahulu menilai kepada pihak calon nasabah. Dari penilaian ini yang nantinya akan menjadi dasar bagi bank untuk memutuskan apakah pembiayaan yang diajukan layak untuk direalisasikan atau tidak. Jaminan yang diberikan nasabah kepada bank hanya dijadikan untuk berjaga-jaga apabila pembiayaan yang diberikan macet. Adapun prinsip-prinsip penilaiannya yang dilakukan oleh BRI Syariah KCP. Ngawi adalah dengan menggunakan analisis 5C yaitu: (Character, Capacity, Capital, condition, Collater).

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Thesis Supervisor: Ruliq Suryaningsih
Subjects: 14 ECONOMICS > 1499 Other Economics > 149999 Economics not elsewhere classified
Divisions: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam > Jurusan Perbankan Syariah
Depositing User: Mr Perpustakaan IAIN Ponorogo
Date Deposited: 12 Sep 2019 07:52
Last Modified: 12 Sep 2019 07:52
URI: http://etheses.iainponorogo.ac.id/id/eprint/7870

Actions (login required)

View Item View Item