status rad’ȃh dalam perkawinan perspektif sayyid sabiq dan wahbah az-zuhaili

Yuniarti, Arista (2019) status rad’ȃh dalam perkawinan perspektif sayyid sabiq dan wahbah az-zuhaili. Undergraduate (S1) thesis, IAIN Ponorogo.

[img]
Preview
Text
Binder1.pdf

Download (3MB) | Preview

Abstract

ABSTRAK
YUNIARTI, ARISTA. 2019. Status Rad{a>’ah Dalam Pernikahan Perspektif Sayyid Sabiq Dan Wahbah Az-Zuhaili. Skripsi. Jurusan Hukum Keluarga Islam. Fakultas Syari’ah. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo. Pembimbing Dr. H. Moh. Munir, Lc., M.Ag.

Kata Kunci: Rad{a>’ah dalam perkawinan, Sayyid Sabiq, Wahbah Az-Zuhaili
Perkawinan merupakan sesuatu yang sangat dijunjung tinggi keberadaannya dalam Islam, begitu juga hal-hal yang berkaitan dengan pernikahan telah diatur di dalamnya, seperti rukun, syarat, dan larangan pernikahan. Larangan pernikahan yang dimaksud adalah: pertama, mahram muabbad yaitu orang-orang yang haram melakukan pernikahan untuk selamanya ada tiga kelompok, disebabkan oleh adanya hubungan kekerabatan, adanya hubungan perkawinan, dan hubungan persusuan. Kedua, mahram ghioru muabbad yaitu larangan perkawinan yang berlaku untuk sementara waktu. Namun, yang terjadi permasalahan adalah berapa kadar susuan yang dapat mengharamkan pernikahan menurut Sayyid Sabiq dan Wahbah Az-Zuhaili dalam kitab fiqh sunnah dan Al-Fiqh al-Islām Wā Adillatuhu.
Dari latar belakang di atas penulis merumuskan 2 masalah yang meliputi (1). pendapat Sayyid Sabiq dan wahbah Az-Zuhaili mengenai Rad{a>’ah dan implikasinya terhadap pernikahan, (2). kadar susuan yang dapat mengharamkan pernikahan menurut Sayyid Sabiq dan Wahbah Az-Zuhaili.
Jenis penelitian yang dilakukan oleh penulis merupakan penelitian kepustakaan ( library research). Adapun untuk sumber data primer menggunakan Al-Fiqh al-Islām Wa Adillātuhu, karya Wahbah Az-zuhail, dan fiqh as-Sunnah, karya Sayyid Sabiq. Dalam menganalisis data penulis menggunakan metode komparatif. Dengan metode ini penulis membandingkan pendapat Sayyid Sabiq dan Wahbah Az-Zuhaili dalam menyikapi masalah rad{a>’ah sehingga dapat mengambil kesimpulan dari pandangan mereka.
Dari analisis data diatas dapat disimpulkan bahwa persamaan pendapat Sayyid Sabiq dan Wahbah Az-Zuhaili tentang status Rad{a>’ah yang dapat mengharamkan pernikahan ialah Sayyid Sabiq dan Wahbah Az-Zuhaili sama-sama mengharamkan akibat susuan diharamkan juga akibat hubungan nasab. Bayi yang disusui tidak boleh lebih dari umur dua tahun, sedangkan perbedaan pendapat Sayyid Sabiq dan Wahbah Az-Zuhaili terletak pada kadar susuan menurut Sayyid Sabiq kadar susuan yang mengharamkan adalah sedikit atau banyak dapat mengharamkan pernikahan dengan syarat mengenyangkan. Sedangkan menurut Wahbah Az-Zuhaili kadar susuan yang mengharamkan adalah sebanyak lima kali susuan.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Thesis Supervisor: Moh.Munir
Subjects: 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1899 Other Law and Legal Studies > 189999 Law and Legal Studies not elsewhere classified
Divisions: Fakultas Syariah > Jurusan al-Ahwal al-Syakhshiyyah
Depositing User: Mr Perpustakaan IAIN Ponorogo
Date Deposited: 30 Aug 2019 03:02
Last Modified: 30 Aug 2019 03:02
URI: http://etheses.iainponorogo.ac.id/id/eprint/7328

Actions (login required)

View Item View Item