Analisis Penerapan Asas Ultra Petitum Partium Oleh Hakim Pengadilan Agama Trenggalek Dalam Perkara Cerai Talak.

Saiful, Ma'ruf (2015) Analisis Penerapan Asas Ultra Petitum Partium Oleh Hakim Pengadilan Agama Trenggalek Dalam Perkara Cerai Talak. Undergraduate (S1) thesis, STAIN Ponorogo.

[img] Text
15AS07 saiful maruf.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (270kB)

Abstract

Di dalam asas hukum acara perdata secara umum (yang sebagian juga menjadi asas di dalam Peradilan Agama) hakim bersifat pasif dan dilarang memutuskan melebihi petitum gugatan penggugat (ultra petita). Akan tetapi ultra petita tersebut sekilas tercermin di dalam putusan perkara cerai talak yang menjadi kewenangan absolut Peradilan Agama. Sedangkan di dalam ketentuan Peradilan Agama sendiri berlaku beberapa kekhususan mengenai hukum acara maupun asas-asasnya.
Oleh karenanya, penelitian ini akan menganalisis dan juga memberi penegasan terkait permasalahan di atas dengan dua rumusan masalah: (1) Bagaimana tinjauan yuridis tentang penerapan asas ultra petitum partium dalam perkara cerai talak nomor 1054/Pdt.G/2012/PA.TL.? (2) Bagaimana tinjauan yuridis tentang alasan hukum / dasar hukum penerapan asas ultra petitum partium dalam perkara cerai talak nomor 1054/Pdt.G/2012/PA.TL.?
Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis yang didasarkan kepada peraturan perundang-undangan, yurisprudensi, maupun aturan-aturan lain yang berlaku sebagai hukum positif di Indonesia dan berkaitan dengan permasalahan penelitian ini. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif, yaitu penelitian ilmiah yang bertujuan untuk memahami fenomena dalam konteks sosial secara alamiah dengan mengedepankan proses interaksi komunikasi yang mendalam antara peneliti dengan fenomena yang diteliti, dan didasarkan pada data yang diperoleh secara lisan maupun tulisan guna mendapatkan formulasi hasil penelitan yang lebih komprehensif.
Dengan rumusan serta metode penelitian di atas, penelitian ini menghasilkan: (1) Pembebanan mut’ah kepada suami dalam perkara nomor 1054/Pdt.G/2012/PA.TL. tidaklah bersifat ultra petita, karena pembebanan itu merupakan satu bagian dengan pokok gugatan serta konsekuensi yuridis yang timbul akibat perceraian, dengan kata lain mut’ah wajib diberikan walaupun tidak termuat di dalam petitum Istri. (2) Alasan hakim dari berbagai aspek dalam memutus perkara cerai talak nomor 1054/Pdt.G/2012/PA.TL. diatas. Dalam memutuskan perkara didasarkan pada KHI yang merupakan kodifikasi dari kitab-kitab fikih, dasar hukum lainnya juga terdapat di dalam al-Qura>n.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Thesis Supervisor: 1.Drs. H. A. Rodli Makmun, M.Ag, 2. Dr. Muh. Shohibul Itmam
Subjects: ?? 2X4 ??
Divisions: ?? pro_as ??
Depositing User: m. dhofar
Date Deposited: 25 Jun 2015 04:54
Last Modified: 25 Jun 2015 04:54
URI: http://etheses.iainponorogo.ac.id/id/eprint/37

Actions (login required)

View Item View Item