Ta'aruf dan Khitbah menurut kader partai keadilan sejahtera (PKS) ponorogo perspektif fiqih munakahat.

Andik, Romdhoni (2015) Ta'aruf dan Khitbah menurut kader partai keadilan sejahtera (PKS) ponorogo perspektif fiqih munakahat. Undergraduate (S1) thesis, STAIN Ponorogo.

[img] Text
andik romdhoni 15AS02.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (474kB)

Abstract

Ta’aruf dan khitbah merupakan pendahuluan antara seorang laki-laki dengan seorang perempuan, sebagai langkah awal sebelum keduannya melangsungkan pernikahan. Ta’aruf adalah proses saling mengenal pribadi masing-masing dan khitbah pada dasarnya sebuah janji untuk menikah dari seorang laki-laki terhadap perempuan yang telah dipilih untuk menjadi pendamping hidupnya. Islam mengatur dengan jelas mengenai ta’aruf dan khitbah. Seiring perkembangan wawasan dan cakrawala pandang masyarakat yang lebih berkiblat pada asas demokrasi dan liberalisasi, menjadikan pergaulan antara laki-laki dan perempuan sangatlah bebas. Hal tersebut berimbas pula pada pelaksanaan khitbah. Banyak pendapat di masyarakat yang menyatakan bahwa ketika telah terjadi khitbah maka laki-laki dan perempuan tersebut telah menjadi miliknya dan bebas melakukan apa saja, misalnya saja berkhalwat. Keadaan tersebut di tentang keras oleh kader Partai Keadilan Sejahtera. PKS adalah salah satu partai islam. Dalam tatacara ta’aruf dan khitbah kader PKS menggunakan cara yang unik yaitu dengan memakai proposal.
Dari latar belakang di atas penulis merumuskan rumusan masalah yaitu: bagaimana pandangan kader Partai Keadilan Sejahtera(PKS) Ponorogo tentang ta’aruf dan khitbah ? Bagaimana argumentasi yang menjadi dasar pemikiran kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ponorogo tersebut mengenai ta’aruf dan khitbah ?
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan yang bersifat kualitatif. Data dikumpulkan dengan menggunakan teknik interview (wawancara), observasi dan dokumentasi. Data yang terkumpul penelitian diolah dan dianalisis. Aktifitas dalam analisis data meliputi data reduction (reduksi data),data display (penyajian data), dan conclusion (penarikan kesimpulan).
Penelitian ini menghasilkan kesimpulan untuk menjawab rumusan masalah yang ada, yaitu pertama kader PKS Ponorogo memandang ta’aruf bukan lagi sebuah anjuran sebagaimana diungkapkan pada surat Al Hujurat ayat 13, melainkan merupakan hal yang sangat perlu dilakukan sebelum memulai khitbah. Ta’aruf menjadi proses pertama jika seseorang hendak melakukan khitbah. Kedua argumentasi yang dipakai kader PKS dalam hal ta’aruf dan khitbah adalah bersandar pada surat Al Hujurat ayat 13 dan surat Al nisa ayat 235. Disamping bersandar pada kedua ayat di atas, PKS juga berargumentasi berdasarkan hadis dan kebiasaan yang berlaku pada masa nabi, yaitu untuk selalu memulai khitbah dengan berta’aruf.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Thesis Supervisor: 1.Layyin Mahfiana, SH, M.Hum,2.Miftahul Huda, M.Ag
Subjects: ?? 2X4 ??
Divisions: ?? pro_as ??
Depositing User: m. dhofar
Date Deposited: 25 Jun 2015 04:13
Last Modified: 25 Jun 2015 04:13
URI: http://etheses.iainponorogo.ac.id/id/eprint/33

Actions (login required)

View Item View Item