Analisis Hermeneutika Negosiatif Khaled Abou El Fadl Tentang Keputusan Ijtima’ Ulama Komisi Fatwa Se-Indonesia Viii Nomor 02/Ijtima’ Ulama/Viii/2024 Tentang Panduan Hubungan Antar Umat Beragama

Dardiri, Mahfud (2024) Analisis Hermeneutika Negosiatif Khaled Abou El Fadl Tentang Keputusan Ijtima’ Ulama Komisi Fatwa Se-Indonesia Viii Nomor 02/Ijtima’ Ulama/Viii/2024 Tentang Panduan Hubungan Antar Umat Beragama. Undergraduate (S1) thesis, IAIN Ponorogo.

[img]
Preview
Text
Skripsi_Mahfud Dardiri_Naskah.pdf

Download (2MB) | Preview

Abstract

Kata Kunci/Keywords : Fatwa, Otoritatif, Moderasi beragama, Hermeneutika Negosiatif
Fatwa adalah salah satu jenis produk pemikiran hukum Islam. Fatwa berarti jawaban atas suatu pertanyaan, atau “hasil ijtihad”, atau keputusan yang sah (ketetapan hukum). Yaitu keputusan hukum mengenai suatu persoalan atau peristiwa yang diidentifikasi oleh seorang mujtahid, sebagai hasil ijtihadnya. Secara etimologis, fatwa berasal dari kata Arab aftâ yang berarti nasehat, petuah, atau jawaban terhadap suatu pertanyaan hukum. Fatwa harusnya memberikan penjelasan dan nasehat yang bisa menengkan kepada kalangan masyarakat yang tidak tahu apa-apa. Namun, pada fatwa yang dikeluarkan oleh MUI tentang panduan hubungan antarumat beragama tahun 2024 banyak menimbulkan kontrofersi di kalangan masyarakat Indonesia.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis fatwa MUI Nomor 02/Ijtima’ Ulama/Viii/2024 Tentang Panduan Hubungan Antar Umat Beragama, dengan hermeneutika negosiatif milik Khaled Abou el-Fadl, bagaimana mengatasi pro dan kontra yang terjadi dalam masyarakat utamanya dalam sebuah keluarga yang multireligius atas hadirnya fatwa ini, serta tawaran metodologi baru untuk merumuskan fatwa tentang hubungan antar umat beragama serta proses implementasinya.
Adapun jenis penelitian yang dilakukan penulis merupakan penelitian kepustakaan (library research) yang menggunakan metode kualitatif kepustakaan. Sedangkan teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan metode dokumentasi, yaitu metode yang digunakan untuk menelusuri data historis. Data historis bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya - karya monumental dari seseorang. Analisis yang digunakan adalah metode analisis deskriptif yaitu penelitian yang bertujuan utuk mengumpulkan data kemudian di analisis untuk mengambil kesimpulan.
Berdasarkan metode yang digunakan dalam penelitian dihasilkan kesimpulan, bahwa fatwa MUI nomor 02/Ijtima’ Ulama/VIII/2024 tentang panduan hubungan antar umat beragama terkesan otoriter dalam penafsirannya, tidak memberikan ruang dialog alternatif, dan mengambil keputusan mutlak tanpa mempertimbangkan konteks sosial dan budaya. Fatwa ini tampaknya tidak memberikan ruang dialog atau negosiasi antar kelompok agama yang berbeda, sehingga dapat menimbulkan ketegangan daripada membangun komunikasi konstruktif. Fatwa ini juga tidak menimbang dan memperhatikan terkait aspek keluarga yang multireligius dan akibat yang ditimbulkan dalam keluarga tersebut. Sehingga hendaknya dalam menentukan fatwa hendaknya memperhatikan juga aspek sosio-historis yang ada di Indonesia termasuk potensi adanya keluarga multireligius. Dengan menimbang aspek sosio-historis dalam menetapkan suatu fatwa diharapkan dapat meningkatkan fleksibilitas dan inklusi dalam interaksi antarumat beragama serta memastikan dialog yang lebih konstruktif.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Thesis Supervisor: Abid Rohmanu
Subjects: 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1899 Other Law and Legal Studies > 189999 Law and Legal Studies not elsewhere classified
Divisions: Fakultas Syariah > Jurusan Hukum Keluarga Islam
Depositing User: Mr Perpustakaan IAIN Ponorogo
Date Deposited: 10 Dec 2024 01:57
Last Modified: 10 Dec 2024 01:57
URI: http://etheses.iainponorogo.ac.id/id/eprint/31557

Actions (login required)

View Item View Item