Mulia, Herisa Ardianti (2024) Pandangan Anggota Lembaga Bahtsul Masail Trenggalek Terhadap Jual Beli Sperma Kambing Di Kecamatan Pule. Undergraduate (S1) thesis, IAIN Ponorogo.
|
Text
etheses Herisa Ardianti Mulia.pdf Download (1MB) | Preview |
Abstract
Prinsip hukum jual beli dalam Islam adalah halal dan diperbolehkan. Kemajuan dalam jual beli menambah cakupan barang yang dijadikan objek jual beli, salah satunya adalah sperma kambing. Jual beli sperma kambing dilakukan dengan cara perkawinanan secara langsung antara kambing pejantan dengan kambing betina, yang di mana kadar sperma kambing yang dikeluarkan belum diketahui jumlahnya. Terhadap permasalahan ini, Anggota Lembaga Bahtsul Masa>il Trenggalek memberikan 2 pendapat, yaitu tidak diperbolehkan dan diperbolehkan dengan syarat.
Dari latar belakang tersebut, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (1) bagaimana pandangan Anggota Lembaga Bahtsul Masa>il Trenggalek terhadap akad jual beli sperma kambing di Kecamatan Pule? (2) bagaimana pandangan Anggota Lembaga Bahtsul Masa>il Trenggalek terhadap objek jual beli sperma kambing di Kecamatan Pule? (3) bagaimana dasar pertimbangan hukum Anggota Lembaga Bahtsul Masa>il Trenggalek terhadap jual beli sperma kambing di Kecamatan Pule?
Adapun skripsi ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan melakukan wawancara, dokumentasi, dan observasi. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis induktif dengan melalui tiga alur kegiatan, yaitu reduksi data (pemilihan data), penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: (1) Anggota dari Lembaga Bahtsul Masa>il Trenggalek sepakat untuk tidak membolehkan akad jual beli sperma kambing karena termasuk akad tidak shahih, hal ini sesuai dengan ketentuan keabsahan akad jual beli menurut pendapat Mahzab Hanafi dan Mahzab Maliki (2) Anggota dari Lembaga Bahtsul Masa>il Trenggalek memberikan 2 pendapat yang berbeda terhadap kebolehan objek jual beli berupa sperma kambing, pendapat pertama tidak membolehkan karena sperma kambing tidak memenuhi syarat penyerahan dan kejelasan objek jual beli, hal ini sesuai dengan ketentuan objek jual beli menurut mahzab Syafi’i dan Hambali. Pendapat kedua membolehkan dengan syarat, yaitu melalui teknik IB untuk menghilangkan ketidakjelasan jumlah sperma kambing, hal ini sesuai dengan pandangan mahzab Maliki yang membolehkan jual beli barang yang belum jelas jumlahnya asalkan dilakukan perhitungan terlebih dahulu. (3) Dasar hukum yang digunakan oleh Anggota dari Lembaga Bahtsul Masa>il Trenggalek berbeda-beda, hal ini menjadikan hasil keputusan ada yang sama dan ada yang berbeda.
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Thesis Supervisor: | Mohammad Harir Muzakki |
Subjects: | 14 ECONOMICS > 1499 Other Economics > 149999 Economics not elsewhere classified |
Divisions: | Fakultas Syariah > Jurusan Hukum Ekonomi Syariah |
Depositing User: | Mr Perpustakaan IAIN Ponorogo |
Date Deposited: | 10 Dec 2024 01:53 |
Last Modified: | 10 Dec 2024 01:53 |
URI: | http://etheses.iainponorogo.ac.id/id/eprint/31552 |
Actions (login required)
View Item |