Analisis Yuridis Pembatalan Perkawinan Akibat Suami Penyuka Sesama Jenis (Studi Putusan Nomor 2380/Pdt.G/2023/PA.Sby

Krisnapuri, Adisti (2024) Analisis Yuridis Pembatalan Perkawinan Akibat Suami Penyuka Sesama Jenis (Studi Putusan Nomor 2380/Pdt.G/2023/PA.Sby. Undergraduate (S1) thesis, IAIN PONOROGO.

[img]
Preview
Text
ADISTI KRISNAPURI- HKI - Naskah skripsi etheses.pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

Perkawinan yang sah dilaksanakan berdasarkan ketentuan yang diatur dalam peraturan perundang-undangan yakni Tentang Perkawinan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2019 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan. Perkawinan yang tidak memenuhi atau melanggar ketentuan tersebut dapat dibatalkan dengan permohonan pembatalan perkawinan seperti kasus dalam Putusan Pengadilan Agama Surabaya Nomor 2380/Pdt.G/2023/PA.Sby. Pemohon adalah seorang istri yang mengajukan pembatalan perkawinan karena suaminya menyukai sesama jenis. Dalam putusan ini terjadi penolakan permohonan pembatalan perkawinan yang diputuskan hakim.
Rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana tinjauan yuridis terhadap dasar hukum dalam pembatalan perkawinan akibat suami penyuka sesama jenis (studi putusan Nomor : 2380/Pdt.G/2023/PA.Sby)?, bagaimana tinjauan yuridis terhadap pertimbangan hukum hakim dalam pembatalan perkawinan akibat suami penyuka sesama jenis (studi putusan Nomor: 2380 /Pdt.G/2023/PA.Sby)?.
Skripsi ini menggunakan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian kepustakaan (library reseacrh) dengan pendekatan kualitatif normatif. Sedangkan penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data berupa dokumentasi, yang mengumpulkan beberapa bahan hukum guna keperluan dalam penelitian ini.
Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pada putusan Nomor 2380/Pdt.G/2023/PA.Sby. Dasar hukum yang digunakan Pemohon yaitu Pasal 72 ayat (2) KHI. Karena Pemohon merasa terjadi salah sangka dengan Termohon mengenai keadaan dirinya di mana seorang penyuka sesama jenis. Namun dalam perkara ini hak istri tidak terpenuhi karena suami yang memiliki kelainan. Adanya pasal tersebut seharusnya keputusan dari majelis hakim adalah menerima permohonan pemohon dengan mempertimbangkan lagi keputusan yang diambil dalam perkara tersebut dengan melihat perspektif lain seperti akibat dari putusan tersebut. Pertimbangan Hakim bahwa perkara tersebut bukan merupakan hal yang tepat untuk permohonan pembatalan perkawinan karena, bukan berarti telah terpenuhi kriteria telah terjadi penipuan atau salah sangka mengenai diri suami sebagaimana yang dimaksud pada Pasal 72 Ayat (2) KHI, menurut majelis hakim yang dimaksud salah mengenai orangnya bukan salah dalam hal kepribadiannya. Akan tetapi dalam putusan tersebut hakim tidak dapat menerima permohonan pembatalan perkawinan dengan alasan tersebut. Alasan tersebut dapat diajukan pembatalan perkawinan berdasarkan pasal 24 sampai 27 Undang-Undang Perkawinan fasakh dapat disebabkan oleh dua hal, salah satunya adalah alasan suami menyukai sesama jenis dalam ikatan perkawinan dapat dijadikan alasan fasakh karena hal tersebut merupakan penghalang perkawinan yang disebabkan adanya penyakit atau penyimpangan sehingga tidak sesuai dengan ajaran Islam.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Thesis Supervisor: Fuady Abdullah
Subjects: 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1899 Other Law and Legal Studies > 189999 Law and Legal Studies not elsewhere classified
Divisions: Fakultas Syariah > Jurusan Hukum Keluarga Islam
Depositing User: Mr Perpustakaan IAIN Ponorogo
Date Deposited: 03 Dec 2024 04:55
Last Modified: 03 Dec 2024 04:55
URI: http://etheses.iainponorogo.ac.id/id/eprint/30946

Actions (login required)

View Item View Item