Khotimah, Wahyuni Danial (2024) Pandangan Tokoh Agama Tentang Pendewasaan Usia Kawin Dalam UU Nomor 16 Tahun 2019 Terhadap Kesehatan Reproduksi. Masters thesis, IAIN PONOROGO.
|
Text
REVISI TESIS WAHYUNI EDIT WM.pdf Download (1MB) | Preview |
Abstract
Khotimah, Wahyuni Danial, 2024. Pandangan Tokoh Agama Tentang
Pemdewasaan Usia Kawin Dalam UU Nomor 16 Tahun 2019 Terhadap
Keseatan Reproduksi. Tesis.Program Studi Hukum Keluarga Islam
Pascasarjana Institut Agama Islam Negri (IAIN) Ponorogo.
Pembimbing Prof. Dr. H. Miftahul Huda, M.Ag dan Dr. Hj. Rohmah
Maulidia, M.Ag.
Kata kunci: Tokoh Agama, Kesehatan dan Hak-Hak Reproduksi, Usia
Dini
Undang - Undang di Indonesia mengalami 3 kali
perubahan tentang batasan usia kawin yang terakhir adalah UU No
16 Tahun 2019 memperbarui aturan sebelumnya karena
mempertimbangkan UU nomor 35 tahun 2014 tentang Perubahan
Atas UU nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
Perkawinan membutuhkan kematangan, tidak hanya bersifat
biologis, tetapi butuh kematangan psikologis dan sosial.
Perkawinan usia dini bagi perempuan menimbulkan berbagai resiko
baik bersifat biologis seperti: kerusakan organ, reproduski,
kehamilan muda, dan psikilogis berupa ketidakmampuan untuk
mengemban fungsi reproduksi yang baik. Karena itu kehidupan
keluarga menuntut adanya peran serta tanggung jawab yang besar
bagi laki-laki dan perempuan. Dalam islam, batasan umur untuk
melakukan perkawinan tidak di tetapkan secara jelas, tegas dan
pasti mengenai usia perkawinan seseorang. Al-qur‟an dan Hadist
hanya menetapkan dugaan, isyarat dan tanda-tanda. Tidak hanya
kedewasaan dan usia kawin, Akan tetapi tolak ukur di anggap
sudah dewasa tidak bisa di tentukan dari umur seseorang,selain
umur yang menjadi acuan ada kesehatan reproduksi dan hak- hak
reproduksi yang harus dikaitkan dalam andil perkawinan.
Dalam problem tersebut penelitian ini bertujuan
menganalisis Pemikiran Tokoh Agama terhadap Kesehatan
Reproduksi dalam Pendewasaan Usia Kawin UU No 16 Tahun
2019 dan kaitan Pemikiran Tokoh Agama dalam Pendewasaan
Usia Kawin UU No 16 Tahun 2019 terhadap Pemenuhan Hak-Hak
Kesehatan Reproduksi.Penelitian masuk dalam penelitian lapangan (field
research) menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. kemudian
jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus yaitu suatu
deskripsi intensif dan analisis fenomena tertentu atau suatu sosial
seperti indvidu, kelompok, institusi atau masyarakat.
Mengumpulkan data dengan terjun langsung ke lapangan,
mempelajari, menganaisis dan menarik kesimpulan dari fenomena
yang ada di lapangan mengenai Relevansi Tokoh Agama tentang
Pendewasaan Usia Kawin dalam UU No 16 Tahun 2019 terhadap
Kesehatan Reproduksi yang di analisis menggunakan teori tipologi.
Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa Para Tokoh
Agama setuju, semakin bertambah nya Usia Kawin akan semakin
dewasa seseorang itu dalam berumah tangga, menyikapi, serta
memiliki rasa tanggung jawab yang benar dalam menjaga
Kesehatan Reproduksi nya, Pernikahan Islam di Indonesia masih
merujuk kepada al-Qur‟an dan hadist serta pendapat-pendapat
ulama terdahulu yakni pendapat empat imam Mazhab, Hukum
islam menyatakan bahwa anjuran untuk melaksanakan perkawinan
lebih ditekankan kepada orang yang telah mukallaf atau telah
mencapai fase dewasa untuk mencegah kemudharatan.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Thesis Supervisor: | Miftahul Huda dan Rohmah Maulidia |
Subjects: | 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1899 Other Law and Legal Studies > 189999 Law and Legal Studies not elsewhere classified |
Divisions: | Program Pascasarjana > Program Studi Magister al-Ahwal al-Syakhshiyyah |
Depositing User: | Mr Perpustakaan IAIN Ponorogo |
Date Deposited: | 02 Sep 2024 08:50 |
Last Modified: | 02 Sep 2024 08:50 |
URI: | http://etheses.iainponorogo.ac.id/id/eprint/30085 |
Actions (login required)
View Item |