Afitasari, Fadhelia Tri (2024) Tinjauan Hukum Islam Terhadap Perkawinan Wanita Hamil Di Desa Ngadirojo Kecamatan Sooko Kabupaten Ponorogo. Undergraduate (S1) thesis, IAIN Ponorogo.
|
Text
Skripsi-Fadhelia Tri Afitasari-Naskah Skripsi 1 (1).pdf Download (1MB) | Preview |
Abstract
ABSTRAK
Afitasari, Fadhelia Tri 2024. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Perkawinan Wanita Hamil di Desa Ngadirojo Kecamatan Sooko Kabupaten Ponorogo. Skripsi Jurusan Hukum Keluarga Islam Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo. Pembimbing: Dr. Lukman Santoso, M.H.
Kata Kunci/Keywords: Perkawinan, Kawin Hamil, Hukum Islam
Perkawinan hamil di luar nikah adalah sebuah fenomena sosial yang terjadi ketika seorang perempuan hamil sebelum menikah dengan pasangannya. Hal ini menjadi masalah yang seringkali menjadi sorotan dan kontroversial dalam mayarakat, karena adanya stigma dan norma yang ada di dalam masyarakat terkait perkawinan dan kehamilan di luar nikah. Faktor yang menyebabkan terjadinya perkawinan hamil di luar nikah sangat bervariasi, termasuk kurangnya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dan kontrasepsi, perubahan social budaya, serta tekanan dari lingkungan dan keluarga. Selain itu banyak faktor lain yang mempengaruhi terjadinya fenomena ini, seperti pendidikan, kelas sosial, agama, dan budaya.
Dengan fokus penelitian sebagai berikut: 1) Bagaimana akad nikah perkawinan wanita hamil menurut perspektif hukum Islam di Desa Ngadirojo Kecamatan Sooko Kabupaten Ponorogo?. 2) Bagaimana relasi hukum anak yang dikandung dengan suami yang menikahi wanita hamil dalam praktik kawinan hamil menurut perspektif hukum Islam di Desa Ngadirojo Kecamatan Sooko Kabupaten Ponorogo?.
Penelitian ini menggunakan penelitian lapangan (Field Research), dengan menggunakan metode pendekatan kualitatif yaitu dengan cara mengumpulkan data melalui wawancara, dan dokumentasi.
Dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama madzhab, yaitu Imam Ḥanafi dan Imam Shafi’ī mengatakan wanita hamil akibat zina boleh melangsungkan perkawinan dengan laki-laki yang menghamili atau dengan laki-laki lain. Imam Mālik dan Imam Ahmad bin Ḥanbal mengatakan tidak boleh melangsungkan perkawinan anatara wanita hamil karena zina dengan laki-laki lain sampai dia melahirkan. Imam Mālik dan Imam Ahmad bin Ḥanbal sama halnya dengan yang dikawini dalam bentuk zina atau syubhat atau kawin fasid, maka dia harus mensucikan diri dalam waktu yang sama dengan iddah. Kemudian untuk jawaban rumusan masalah ke dua pendapat ulama madzhab menyatakan bahwa relasi hukum anak yang dikandung dengan suami yang menikahi wanita hamilyaitu, anak memiliki hubungan atau relasi dengan ibu, dan juga keluarga ibunya.
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Thesis Supervisor: | Lukman Santoso |
Subjects: | 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1899 Other Law and Legal Studies > 189999 Law and Legal Studies not elsewhere classified |
Divisions: | Fakultas Syariah > Jurusan Hukum Keluarga Islam |
Depositing User: | Mr Perpustakaan IAIN Ponorogo |
Date Deposited: | 03 Jun 2024 05:33 |
Last Modified: | 03 Jun 2024 05:33 |
URI: | http://etheses.iainponorogo.ac.id/id/eprint/27957 |
Actions (login required)
View Item |