Huda, Afriza Sofa Nur (2024) Tinjauan Sosiologi Hukum Islam Terhadap Fenomena Pernikahan Poligami Dibawah Tangan Di Desa Lembah Kecamatan Babadan Kabupaten Ponorogo. Undergraduate (S1) thesis, IAIN Ponorogo.
|
Text
Afriza Sofa Nur Huda_210117027.pdf Download (2MB) | Preview |
Abstract
Huda, Afriza Sofa Nur. 2024. Tinjauan Sosiologi Hukum Islam Terhadap
Fenomena Pernikahan Poligami Dibawah Tangan di Desa Lembah
Kecamatan Babadan Kabupaten Ponorogo. Skripsi. Jurusan Hukum
Keluarga Islam Fakultas Syari’ah IAIN Ponorogo. Pembimbing Ahmad
Syakirin, M.H.
Kata Kunci: Pernikahan, Poligami Dibawah Tangan, Sosiologi Hukum Islam.
Islam memandang bahwa pernikahan adalah sebuah ikatan yang dilandasi
oleh semangat moral dan etika dengan tujuan-tujuan mulia dan bukan merupakan
ikatan keperdataan semata. Oleh karena itu ketika ada fenomena pernikahan
poligami secara sirri (bawah tangan) tentu secara sosiologi hukum akan
menimbulkan permasalahan baru berkaitan dengan hak dan kewajiban masing�masing pasangan. Sehingga perlu adanya kajian berkaitan dengan faktor apa yang
mendasari adanya fenomena tersebut sehingga muncul di masyarakat dan agar tidak
menjadi sebuah adat kebiasaan yang bisa merugikan terutama bagi hak – hak kaum
perempuan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalis
bagaimana bisa terjadi fenomena pernikahan poligami secara bawah tangan dengan
pendekatan kebudayaan setempat dikaitkan sosiologi hukum Islam. Selain itu juga
untuk mengetahui faktor apa saja yang menyebabkan tejadinya fenomena tersebut
serta bagaimana dampaknya terhadap kesejahteraan keluarga.
Penelitian ini merupakan normative empiris dengan jenis penelitian field
research dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Sedangkan teknik
pengumpulan data dengan menggunakan metode wawancara (interview), dan
dokumentasi. Analisis data yang digunakan yaitu dengan teknis analisis deskriptif
dengan metode reduksi data.
Hasil analisis dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa : (1) secara
sosiologi hukum Islam pernikahan poligami dibawah tangan di Desa Lembah
disebabkan oleh 4 (empat) factor, pertama, untuk menghindari peraturan hukum
positif yang berbelit, sehingga dianggap sebagai jalan pintas. Kedua, faktor
psikologis seperti karena dari pernikahan pertama tidak kunjung punya anak.
Ketiga, permasalahan ekonomi, dengan alasan mahalnya biaya mengurus
perceraian belum lagi nanti acara hajatan apabila nikah secara resmi menjadi
pemicu utama factor ekonomi, keempat, factor tradisi dimana masyarakat setempat
menganggap poligami secara sirri sesuatu hal yang lazim, tidak bertentangan
dengan hukum dan justru lebih simple baik secara biaya maupun aturan. (2) Secara
sosiologis pernikahan poligami dibawah tangan tentu mempengaruhi hak istri dan
anak dimana secara kedudukan hukum istri dan anak dari poligami sirri tidak
mendapat perlindungan hukum positif, sehingga cukup kesulitan untuk menagih
hak haknya ketika suami tidak melaksanakan kewajiban
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Thesis Supervisor: | Ahmad Syakirin |
Subjects: | 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1899 Other Law and Legal Studies > 189999 Law and Legal Studies not elsewhere classified |
Depositing User: | Mr Perpustakaan IAIN Ponorogo |
Date Deposited: | 28 May 2024 08:40 |
Last Modified: | 28 May 2024 08:40 |
URI: | http://etheses.iainponorogo.ac.id/id/eprint/27857 |
Actions (login required)
View Item |