..(GUNAKAN TTD ASLI BUKAN SCAN PADA LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ETHESIS, UPLOAD ULANG)..Tinjauan Hukum Islam Terhadap Pandangan Tokoh Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah Di Kabupaten Ponorogo Tentang Mahar Viral Pada Media Sosial

Roshidah, Maya (2024) ..(GUNAKAN TTD ASLI BUKAN SCAN PADA LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ETHESIS, UPLOAD ULANG)..Tinjauan Hukum Islam Terhadap Pandangan Tokoh Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah Di Kabupaten Ponorogo Tentang Mahar Viral Pada Media Sosial. Undergraduate (S1) thesis, IAIN Ponorogo.

[img]
Preview
Text
101200194-MAYA ROSHIDAH-HUKUM KELUARGA ISLAM (1).pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

Roshidah, Maya, 2024, Tinjauan Hukum Islam Terhadap Pandangan Tokoh Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah di Kabupaten Ponorogo Tentang Mahar Viral Pada Media Sosial. Skripsi. Jurusan Hukum Keluarga Islam Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo. Pembimbing, Dr. Abid Rohmanu, M.H.I.
Kata Kunci: Tokoh Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, Istinbãth hukum, Mahar Viral pada Media Sosial.
Mahar merupakan pemberian laki laki kepada perempuan dengan sebab adanya pernikahan. Pemberian mahar dalam Islam tidak ditentukan bentuk dan jumlahnya, sehingga apapun dapat dijadikan sebagai mahar dengan syarat mahar tersebut merupakan sesuatu yang mengandung manfaat bagi pihak perempuan. Namun pada praktiknya di lapangan persoalan tentang mahar pernikahan ini tidak tercermin sebagaimana di dalam normanya, yaitu munculnya beberapa trend pemberian mahar di luar kebiasaan, seperti yang terjadi di dalam media sosial yaitu adanya pemberian mahar pernikahan berupa linggis, kain kafan, tiga butir telur ayam, secangkir kopi, segelas air putih dan lain lainnya, yang pada biasanya pemberian mahar menggunakan barang berharga seperti emas, perak, uang seperangkat alat salat dan lain sebagainya.
Berangkat dari persoalan di atas, penelitian ini akan berfokus pada beberapa hal di antaranya adalah: 1. Bagaimana pandangan tokoh Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah Ponorogo terhadap mahar viral pada media sosial? 2. Bagaimana argumentasi dan penalaran hukumnya dari para tokoh Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah terhadap mahar viral pada media sosial?.
Adapun jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan desain deskriptif kualitatif. Sedangkan teknik pengumpulan data dengan menggunakan wawancara dan dokumentasi. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode deduktif.
Berdasarkan penelitian, pembahasan dan analisa dari kasus di atas dapat disimpulkan bahwa pandangan tokoh Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah terhadap mahar viral pada media sosial yaitu mereka memilki titik persamaan dan perbedaan, yakni kesamaan dalam hal kebolehannya jika menggunakan mahar tersebut, dan memiliki perbedaan yakni Ahmad munir yang tidak memperbolehkan menggunakan filosofi pada mahar, dan Badrus Soleh yang memperbolehkan jika kedua nya sama sama merelakan dan hanya memilki benda tersebut untuk dijadikan sebagai mahar. Argumentasi dan penalaran hukum dari tokoh Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah terhadap mahar viral pada media sosial dapat disimpulkan bahwa dalam ber-istinbãth hukum Nahdlatul Ulama menggunakan metode qoulī, yang merujuk kepada kitab fiqih dari para imam mazhab yakni pada kitab fatḥ al qarib. Sedangkan Muhammadiyah merujuk secara langsung kepada Al Qur’an yakni surat An-Nisa’ ayat 34 dan hadis yang diriwayatkan oleh Abu Dawud.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Thesis Supervisor: Abid Rohmanu
Subjects: 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1899 Other Law and Legal Studies > 189999 Law and Legal Studies not elsewhere classified
Divisions: Fakultas Syariah > Jurusan Hukum Keluarga Islam
Depositing User: Mr Perpustakaan IAIN Ponorogo
Date Deposited: 27 May 2024 01:11
Last Modified: 27 May 2024 01:11
URI: http://etheses.iainponorogo.ac.id/id/eprint/27755

Actions (login required)

View Item View Item