Studi Komparasi Etika Belajar Perspektif Imam Al-Ghazali Dan Syekh Syakir (Studi Pada Kitab Ayyuha Al-Walad Dan Wasāyā Al-Ābā’ Li Al Abnā’)

Pratama, Shindia Dewi (2023) Studi Komparasi Etika Belajar Perspektif Imam Al-Ghazali Dan Syekh Syakir (Studi Pada Kitab Ayyuha Al-Walad Dan Wasāyā Al-Ābā’ Li Al Abnā’). Undergraduate (S1) thesis, IAIN Ponorogo.

[img]
Preview
Text
201190257_SHINDIA DEWI PRATAMA_PAI.pdf

Download (14MB) | Preview

Abstract

Dalam lembaga pendidikan baik formal dan nonformal. Etika belajar merupakan sebuah problem bagi sebuah lembaga pendidikan, karena disebabkan oleh menurunnya tingkat kesadaran peserta didik akan pentingnya akhlak dan juga etika utamanya dalam proses pembelajaran. Hal ini juga dibuktikan dengan banyaknya kasus yang berkaitan dengan etika dan moral yang sudah diberitakan di koran maupun di media sosial, baik berupa kenakalan remaja maupun, pergaulan bebas, tindakan kriminal dan lain sebagainya.
Tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan konsep etika belajar perspektif Imam al-Ghazali dalam kitab Ayyuhal al-Walad.Untuk mendeskripsikan konsep etika belajar perspektif Syekh Syakir dalam kitab Wasāyā al-ābā’ li al-Abnā’.Untuk mendeskripsikan komparasi konsep etika belajar perspektif Imam al-Ghazali dalam kitab Ayyuhal al-Walad dan kitab Wasāyā al-ābā’ li al-Abnā’ karya syekh Muhamad Syakir
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif menggunakan tinjauan kajian pustaka (library research), yang bersifat analisis deskriptif. Penelitian ini dilaksanakan dengan pada data-data kepustakaan. yang mengambil sumber dari buku-buku dan kitab salafiyah klasik yang masih berhubungan dengan penelitian yang Peneliti lakukan.
Hasil penelitian ini adalah etika belajar peserta didik menurut Imam al-Ghazali diantaranya, Peserta didik harus memulai menuntut ilmu dengan belajar ilmu yang bersifat fardhu ‘ain terlebih dahulu,Anjuran kepada peserta didik untuk mencari guru yang mursyid ketika belajar. Sedangkan etika belajar peserta didik menurut Syekh Muhamad Syakir dalam kitab Wasāyā al-ābā’ li al-Abnā’ adalah, Etika menerima nasihat dari seorang guru, Etika mengkaji ulang dan diskusihak dan kewajiban terhadap teman ketika proses pembelajaran.Adapun persamaan dari pemikiran kedua tokoh tersebut adalah, seorang pencari ilmu harus memiliki jiwa yang suci, wira’i dan zuhud. Adapun perbedaan pemikiran kedua tokoh tersebut adalah Imam al-Ghazali mendefinisikan etika yang harus dimiliki peserta didik ada dua, yaitu etika belajar mendahulukan ilmu yang fardhu ‘ain terlebih dahulu dan etika belajar mencari guru yang mursyid.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Thesis Supervisor: Wahid Hariyanto
Subjects: 13 EDUCATION > 1399 Other Education > 139999 Education not elsewhere classified
Divisions: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan > Jurusan Pendidikan Agama Islam
Depositing User: Mr Perpustakaan IAIN Ponorogo
Date Deposited: 10 Jan 2024 03:52
Last Modified: 10 Jan 2024 03:52
URI: http://etheses.iainponorogo.ac.id/id/eprint/27065

Actions (login required)

View Item View Item