Analiasis Terhadap Penentuan Waktu S{ala>t Menurut Islamic Center Ponorogo

Nur, Kholis (2014) Analiasis Terhadap Penentuan Waktu S{ala>t Menurut Islamic Center Ponorogo. Undergraduate (S1) thesis, STAIN Ponorogo.

[img] Text
Nur Kholis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (697kB)

Abstract

ABSTRAK
Nur Kholis, 2014. Analiasis Terhadap Penentuan Waktu S{ala>t Menurut Islamic Center Ponorogo. Skripsi. Jurusan Syari’ah Program Studi Ahwal Syakhsiah Sekolah Tinggi Agama Islam Negri (STAIN) Ponorogo. Pembimbing (I) Drs. H. M Muhsin (II) Ahmad Junaidi, M.H.I
Kata kunci : Ketinggian matahari, Kemenag, Qiblati, S{ala>t subuh dan Fajar sadiq
Penentuan waktu s{ala>t merupakan hal urgen dan fundamental dalam pelaksanaan ibadah salat. Walaupun begitu, sampai saat ini tidak begitu banyak perhatian terhadapnya jika dibandingkan dengan persoalan penentua bulan qamariyah yang setiap tahunnya selalu menjadi kontroversi di kalangan masyarakat. Ketinggian matahari merupakan salah satu unsur utama dalam perhitungannya, sehingga dalam hal ini harus ada kepastian dan merupakan kunci utama dari perhitungan awal waktu salat. Di ICP terdapat perbedaan dalam penentuan waktu salatnya. Sehingga penulis tertarik untuk membahas lebih lanjut lagi.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research), yaitu penelitian ini dilakukan dengan mengambil informasi langsung dari narasumber. Kemudian dikumpulkan data-data hasil wawancara dengan narasumber dan kemudian data tersebut dijadikan bahan untuk selanjutnya dianalisis. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif, yaitu dengan melalui tiga jalur yaitu : reduksi, penyajian data dan conclusion.
Ketentuan penetapan awal waktu S{ala>t sudah dijelaskan dalam firman Allah SWT dan dalam H{adi>th nabi saw. Waktu Z{uhur dimulai sejak matahari tergelincir (zawa>l), waktu asar saat bayang-bayang suatu benda sama panjang dengan bendanya sampai tibanya waktu, waktu maghrib sejak matahari terbenam. Waktu `Isha’ sejak hilang mega (shafaq) merah da waktu S{ubu>h dimulai sejak terbit fajar.
Dalam penentuan waktu s}ala>t Islamic Center Ponorogo (ICP) mengikuti dua pedoman yaitu pedoman dari kemenag dan pedoman dari Mamduh yaitu serang penulis majalah qiblati. Dalam pelaksanaanya ICP menggunakan metode dari qiblati, perbedaan antara dua pedoman tersebut adalah pada ketinggian matahari awal waktu S{ubu>h atau ketinggian matahari ketika fajar S{a>diq. Di indonesia ketinggian matahari yang di gunakan adalah -200 kriteria ini digunakan oleh kemenag. Sedangkan kriteria dari Mamduh adalah -150.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Thesis Supervisor: Muhsin, ahmad Junaidi
Location: S 2014 AS 122
Subjects: ?? 2X4 ??
Divisions: ?? pro_as ??
Depositing User: Ms Mujiati
Date Deposited: 04 Aug 2015 05:53
Last Modified: 04 Aug 2015 05:53
URI: http://etheses.iainponorogo.ac.id/id/eprint/132

Actions (login required)

View Item View Item