Firmansyah, Moh Arga (2020) (COVER< ABSTRAK BLM ADA. UPLOAD ULANG SESUAI KAIDAH)..Studi Perbandingan Pendapat Imam Shafi'i dan Imam Abu Hanifah Tentang Tingkat Kekuasaan Wali Nikah. UNSPECIFIED thesis, UNSPECIFIED.
|
Text
I-V.pdf Download (2MB) | Preview |
Abstract
Moh Arga Firmansyah NIM: 210113053, 2020 Studi Perbandingan Pendapat Ima>m Sha>fi’i Dan Ima>m Abu> H}ani>fah Tentang Tingkat Kekuasaan Wali Nikah. Skripsi. Jurusan HKI Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo. Pembimbing Dr. Miftahul Huda M.Ag.
Kata Kunci: wali nikah, kekuasaan wali, Imam Sha>fi’i, Imam Abu H}anifa>h
Sebagai salah satu rukun, didalam pernikahan harus adanya seorang wali, sebab wali menduduki peringkat yang paling penting dalam pernikahan. Seperti dalam perakteknya suatu pernikahan yang mengucapkan i>ja>b adalah dari pihak mempelai wanita dan yang mengucapkan ikrar qabu>l ialah dari pihak mempelai pria. kekuasaan atau wewenang yang di miliki wali nikah secara shar’i yang dilimpahkan kepada orang yang mempunyai hak atas diri seseorang yang di kuasainya demi kemaslahatan. Dari beberapa permasalahan di Islam, terdapat perbedaan pendapat antara Imam Sha>fi’i dan Ima>m Abu> H}anifa>h seperti halnya kekuasaan wali nikah. Oleh sebab itu, penulis tertarik untuk mengkaji lebih dalam tentang pendapat Ima>m Sha>fi’i dan Ima>m Abu> H}anifa>h, maka dilakukan penelitian yang berjudulkan (Studi Perbandingan Pendapat Imam Sha>fi’i Dan Imam Aabu H}anifa>h Tentang Tingkat Kekuasaan Wali Nikah).
Rumusan dalam penelitian ini adalah : Bagaimana hak dan kewenangan wali nikah menurut Ima>m Sha>fi’i dan Ima>m Abu> H}anifa>h. Bagaimana perbandingan tingkat kekuasaan wali nikah menurut Imam Sha>fi’i dan Imam Abu H}anifa>h.
Jenis penelitian yang dilakukan peneliti merupakan penelitian kepustakaan (library research). Sedangkan untuk sumber data primer menggunakan al-Sha>fi’i, al-Um>m. Teori yang digunakan untuk menganalisis adalah teori perwalian
Dari penelitian ini, penulis mendapatkan hasil bahwa hak dan kewenangan wali nikah terletak pada ayah keatas, dan seorang wali nikah boleh memaksa menikah seorang perempuan baik kecil atau dewasa menurut Ima>m Sha>fi’i. Adapun Ima>m Abu> H}ani>fah semua wali punya hak dan kewenangan membatalkan perkawinan apabila tidak sekufu. Ima>m Sha>fi’i dan Ima>m Abu> H}ani>fah berbeda pendapat dalam kekuasaan wali nikah terhadap seseorang yang dikuasainya yaitu terletak pada kecil dan besarnya anak tersebut. Adapun Istimbat} hukum Ima>m Abu> H}ani>fah yaitu al-Qur’an, Sunnah, Ijma’, Qiya>s, dan Istikhsan. Namun untuk Ima>m Sha>fi’i ialah al-Qur’an, Sunnah, Ijma’, dan Qiya>s.
Item Type: | Thesis (UNSPECIFIED) |
---|---|
Thesis Supervisor: | Miftahul Huda |
Subjects: | 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1899 Other Law and Legal Studies > 189999 Law and Legal Studies not elsewhere classified |
Divisions: | Fakultas Syariah > Jurusan al-Ahwal al-Syakhshiyyah |
Depositing User: | Miss Perpustakaan IAIN Ponorogo |
Date Deposited: | 10 Jun 2020 02:51 |
Last Modified: | 10 Jun 2020 02:51 |
URI: | http://etheses.iainponorogo.ac.id/id/eprint/10150 |
Actions (login required)
View Item |