Perspektif Fiqih Mu’amalah Tentang Usaha Kerjasama Waralaba Primagama Cabang Ponorogo

Nafiah, Nafiah (2014) Perspektif Fiqih Mu’amalah Tentang Usaha Kerjasama Waralaba Primagama Cabang Ponorogo. Masters thesis, STAIN Ponorogo.

[img] Text
(15EKO08) NAFI'AH.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (325kB)

Abstract

Fakta saat ini telah menunjukkan bahwasanya bisnis waralaba telah menjadi pilihan untuk memperluas jaringan maupun untuk membuka peluang usaha yang menjanjikan bagi banyak orang. Dalam fiqih muamalah, waralaba dikategorikan sebagai bentuk kerjasama dagang atau usaha bisnis yang baru dan belum dibahas oleh ulama fiqih terdahulu. Islam sebagai agama yang universal senantiasa mengarahkan umatnya untuk selalu menerapkan akhlaq islami dalam setiap usaha yang dijalankan. Aturan yang berlaku pada usaha kerjasama waralaba Primagama yaitu franchisor menerapkan sistem bagi hasil keuntungan yang berupa penyetoran royalti sebesar 10% dari penghasilan kotor yang didapat franchisee setiap bulannya, padahal di sisi lain franchisee harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit dalam pengoperasian usaha waralaba yang dijalankan, aturan itu tampaknya kurang sesuai dengan substansi akad shirkah yang berbagi dalam keuntungan dan kerugian yang tertuang dalam syarat umum shirkah. Selain itu kurang sesuai juga dengan etika kerjasama dalam Islam yang sangat mengedepankan nilai-nilai keislaman.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hak dan kewajiban franchisor dan franchisee Primagama, mekanisme pembagian keuntungan usaha kerjasama waralaba Primagama, serta akad kerjasama usaha waralaba Primagama ditinjau dari perspektif fiqih mu’amalah. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Dalam konteks ini informan yang dimaksud adalah franchisee Primagama cabang Ponorogo. Untuk mendapatkan data secara mendalam dilakukan dengan proses wawancara mendalam. Wawancara mendalam dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara terbuka, sehingga memungkinkan responden memberikan jawaban secara luas. Data ini kemudian diolah dan dianalisis dengan teori shirkah untuk memastikan jenis akad dari kerjasama yang dijalankan.
Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini pertama, kerjasama antara franchise dan franchisor dikategorikan sebagai suatu shirkah (kemitraan bisnis) dengan hak dan kewajiban masing-masing sesuai dengan kesepakatan (akad). Franchisee dan franchisor Primagama merasa saling diuntungkan dalam proses kerjasama yang dilakukan serta tidak ditemukan unsur-unsur yang mengarah pada penipuan maupun keterpaksaan, ini sesuai dengan etika islami keridha>an. Akad kerjasama usaha waralaba Primagama digolongkan dalam bentuk perpaduan akad shirkah ‘ina>n dan shirkah abda>n. yaitu shirkah yang modalnya bukan uang tetapi tenaga atau keahlian dan kerjasama seprofesi untuk satu tujuan dan berbagi dalam keuntungan dan kerugian

Item Type: Thesis (Masters)
Thesis Supervisor: (1) Dr. Abdul Mun’im, M.Ag (2) Dr. Abid Rohmanu, MHI
Location: 15EKO08
Subjects: ?? 2X63 ??
Divisions: ?? s2_mei ??
Depositing User: m. dhofar
Date Deposited: 28 Jul 2015 01:52
Last Modified: 28 Jul 2015 01:53
URI: http://etheses.iainponorogo.ac.id/id/eprint/90

Actions (login required)

View Item View Item