Komponen kebutuhan hidup dalam regulasi upah minimum perspektif MAQASID AL-SHARI’AH

Fadlilah, Adin (2015) Komponen kebutuhan hidup dalam regulasi upah minimum perspektif MAQASID AL-SHARI’AH. Masters thesis, STAIN Ponorogo.

[img] Text
(15EKO07) ADIN FADILAH.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (423kB)

Abstract

Komponen kebutuhan hidup yang dijadikan acuan dalam penetapan upah minimum dalam sejarah di Indonesia telah mengalami perubahan sebanyak 4 kali. Perubahan ini terjadi karena menyesuaikan perkembangan kebutuhan yang sekiranya dahulu dianggap sepele namun kini menjadi penting.Dalam Islam ada 5 unsur pokok kebutuhan manusia yang harus dipenuhi atau yang dikenal dengan istilah maqasid al-shari’ah. Kelima unsur pokok maqa>s}id al-shari’ah ini terbagi mejadi 3 kategori yakni daruriyah, hajiyah, dan tahsiniyah.

Berangkat dari latar belakang di atas maka penelitian ini memfokuskan pada permasalahan: 1. Bagaimana perkembangan komponen kebutuhan hidup dalam regulasi upah minimum? 2. Bagaimana tinjauan komponen kebutuhan hidup dalam regulasi upah minimum menurut perspektif maqa>s}id al-shari’ah?
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dokumen (Library research), yaitu penelitian yang dilakukan dengan menganalisa data atau fakta yang disusun dari sejumlah dokumen. Dalam penelitian ini sumber data adalah regulasi yang mengatur tentang komponen kebutuhan hidup. Dalam tesis ini penulis menggunakan deskriptif analitis yakni suatu penelitian yang bertujuan untuk menganalisis isi. Dengan menggunakan metode ini, penulis berusaha mendeskripsikan KHL dalam Permeakertrans kemudian bagaimana KHL dalam Permeakertrans menurut teori maqasid al-shari’ah.
Dari hasil penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwasannya perkembangan kebutuhan hidup yang dijadikan pedoman dalam penentuan upah minimum telah memperhatikan tingkatan kebutuhan hidup. Sebagian besar komponen KHL ada pada wilayah daruriyah dan hajiyah, sedikit sekali yang tergolong tahsiniyah. Penambahan kuota komponen serta peningkatan kualitas komponen menjadi bukti bahwa adanya perhatian terhadap tingkatan kebutuhan dimulai dari yang daruriyah dulu baru kemudian yang hajiyah baru disusul yang tahsiniyah.Perubahan ini menunjukkan adanya perubahan hukum sesuai dengan perkembangan situasi. Hal ini sejalan konsep maslahah tentang perubahan hukum sebagaimana digagas oleh al-Tufi dan Ibn Qayyim Al-Jawziyah. Temuan selanjutnya adanya relevansi antara teori kebutuhan yang digunakan sebagai pedoman penentuan upah minimum dengan konsep kebutuhan dalam teori maqasid al-shari’ah. Relevansi ini ditunjukkan dengan adanya komponen yang berupa materi namun mampu menyokong terhadap kebutuhan lain.

Item Type: Thesis (Masters)
Thesis Supervisor: Mun’im, Abdul
Location: 15EKO07
Subjects: ?? 2X63 ??
Divisions: ?? s2_mei ??
Depositing User: m. dhofar
Date Deposited: 28 Jul 2015 01:45
Last Modified: 18 Feb 2016 07:38
URI: http://etheses.iainponorogo.ac.id/id/eprint/89

Actions (login required)

View Item View Item