Riba Dalam Al-Qur'an (Studi Pemikiran Fazlurrahman dan Abdullah Saeed)

Majid, Riza Taufiqi (2019) Riba Dalam Al-Qur'an (Studi Pemikiran Fazlurrahman dan Abdullah Saeed). Masters thesis, IAIN Ponorogo.

[img]
Preview
Text
RIBA DALAM AL-QUR’AN (STUDI PEMIKIRAN FAZLURRAHMAN DAN ABDULLAH SAEED).pdf

Download (2MB) | Preview

Abstract

ABSTRAK

MAJID, RIZA TAUFIQI. Riba dalam al-Qur’an (Studi Pemikiran Fazlurrahman dan Abdullah Saeed). Tesis, Program Studi Ekonomi Syari’ah, Pascasarjana, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo. Pembimbing: Dr. Aksin, M.Ag.

Kata Kunci: Riba, Hermeneutika Double Movement, Hermeneutika Kontekstual.

Krisis moneter yang terjadi saat ini membuat perdebatan penafsiran beberapa pemikir Islam tentang keharaman dan kehalalan bunga bank. Beberapa dari mereka beranggapan bahwa bunga bank yang umumnya berlaku dalam sistem dunia perbankan dewasa ini adalah termasuk riba. Setidaknya terdapat dua pendapat mendasar yang membahas tentang riba yaitu penafsiran secara tekstualis dan penafsiran secara kontekstualis. Paham tekstualis dipelopori oleh gerakan neo-revivalisme Islam, sedangkan paham kontekstualis dipelopori oleh kaum neo-modernisme Islam. Dalam tulisan ini, akan membahas bagaimana hermeneutika double movement Fazlurrahman dan hermeneutika kontekstual Abdullah Saeed digunakan sebagai model interpretasi ayat riba dalam al-Qur’an pada masa pewahyuan dan konteks ketika ayat riba akan ditafsirkan. Sehingga penafsirannya ini bergerak dalam upaya untuk menemukan makna-makna yang universal dan makna yang partikular saat ini untuk menciptakan keadilan sosial secara utuh.
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) melihat teori hermeneutika double movement Fazlurrahman dan hermeneutika kontekstual Abdullah Saeed sebagai metodologi dalam mengurai ayat-ayat riba dalam al-Qur’an, (2) melihat konsep riba dalam al-Qur’an menurut Rahman dan Saeed secara utuh, bagaimana historisitas riba pada saat sebelum pewahyuan dan bagaimana tafsir ayat riba pada konteks kekinian setelah melalui analisis secara mendalam dengan menggunakan teori hermeneutika double movement Fazlurrahman dan hermeneutika kontekstual Abdullah Saeed.
Penelitian ini merupakan penelitian pustaka (library research) khususnya studi tokoh dengan pendekatan historis, filosofis dan hermeneutis. Langkah-langkah penelitian ini adalah: Pertama, menginventarisir data dan menyeleksinya, khususnya karya-karya Fazlurrahman dan Abdullah Saeed dan buku-buku lain yang terkait. Kedua, mengkaji data tersebut secara komprehensif kemudian mengabstraksikannya melalui metode deskriptif. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah pengumpulan pustaka. Metode analisis data dengan beberapa metode, yaitu analisis deskriptif, taksonomi, dan interpretatif. Metode analisis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan latar belakang dan teori hermeneutika Fazlurrahman dan Abdullah Saeed. Metode analisis taksonomi digunakan untuk memusatkan penelitian pada domain tertentu dari tokoh. Metode analisis interpretatif digunakan untuk menginterpretasikan dan menganalisis secara mendalam teori hermeneutika Fazlurrahman dan Abdullah Saeed.
Berdasarkan analisis data penelitian ini menghasilkan dua kesimpulan. Pertama, Fazlurrahman menyimpulkan bahwa larangan riba dalam al-Qur’an menekankan aspek moral daripada menekankan aspek legal-formal pelarangan riba. Riba yang dilarang dalam al-Qur’an adalah riba jahiliyyah yang mempraktikkan riba yang berlipat ganda (ad}’a>fan muda}>’afatan) QS. Ali Imran: 130. Pada waktu ayat ini turun, terdapat kelompok masyarakat yang secara ekonomi sangat tertekan sehingga menjadi korban eksploitasi orang-orang kaya yang meminjamkan uangnya. Dengan kata lain, ideal moral dari ayat tersebut adalah larangan melakukan eksploitasi terhadap kaum ekonomi lemah. Dengan demikian, selagi bank tidak menerapkan tambahan yang berlipat ganda (eksploitatif) maka hal itu dapat dibenarkan
Kedua, dalam menafsirkan ayat riba dalam al-Qur’an, Abdullah Saeed lebih menekankan aspek moral (h}ikmah) daripada aspek literalnya. Statemen lakum ru’usu amwa>likum (bagimu pokok hartamu) telah diberi penekanan moral melalui penjelasan la> taz}limu>n wa la> tuz}lamu>n (kamu tidak melakukan penganiayaan dan tidak pula kamu dianiaya). Statemen pertama “penambahan dalam pinjam meminjam di atas pokok pinjaman” dianggap sebagai ‘illah, sementara statemen yang kedua “kamu tidak melakukan penganiayaan dan tidak pula kamu dianiaya” merupakan h}ikmah.

Item Type: Thesis (Masters)
Thesis Supervisor: Aksin Wijaya
Subjects: 14 ECONOMICS > 1499 Other Economics > 149999 Economics not elsewhere classified
Divisions: Program Pascasarjana > Program Studi Magister Ekonomi Syariah
Depositing User: Miss Perpustakaan IAIN Ponorogo
Date Deposited: 02 Dec 2019 02:22
Last Modified: 02 Dec 2019 02:22
URI: http://etheses.iainponorogo.ac.id/id/eprint/8521

Actions (login required)

View Item View Item