al-sail daloam al-qur'an dan implementasinya dalam kehidupan (studi tafsir tematik)

Lestari, Puji (2019) al-sail daloam al-qur'an dan implementasinya dalam kehidupan (studi tafsir tematik). Undergraduate (S1) thesis, IAIN Ponorogo.

[img]
Preview
Text
Puji Lestari.pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

ABSTRAK
Lestari, Puji. 2019. al-Sa>il dalam al-Qur`an dan Implementasinya dalam Kehidupan (Studi Tafsir Tematik). Skripsi. Jurusan Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo. Pembimbing, Dr. Iswahyudi, M.Ag.

Kata kunci: al-sa>il, Peminta-minta, Penanya, Semantik, Implementasi.

al-Sa>il merupakan sebuah term yang digunakan oleh al-Qur’an. Keberadaan kata al-sa>il yang tidak hanya satu kali disebut dalam al-Qur’an dan adanya dua arti yang diberikan oleh para mufassir yaitu al-sa>il sebagai peminta –minta dan sebagai penanya sudah cukup membuat daya tarik tersendiri untuk dibahas. Belum lagi jika ditambah dengan dua paradoksi yang dijumpai oleh penulis dalam kehidupan terkait fenomena al-sa>il . Pertama: al-sa>il dalam konteks sebagai peminta-minta (red: pengemis). Dalam realita kehidupan bermasyarakat, semakin bertambahnya jumlah penduduk yang melakukan urbanisasi dan karena minimnya ketrampilan kerja yang mereka miliki, mengakibatkan jumlah pengangguran semakin meningkat. Peningkatan angka pengangguran tersebut memicu munculnya peminta-minta. Pemandangan tersebut terkadang membuat orang menjadi tidak sabar untuk menghadapi mereka. Ekpresi ketidaksabaran ini beraneka ragam seperti penolakan dengan ucapan yang keras (menghardik). Padahal al-Qur’an telah menjelaskan bahwa perbuatan menghardik peminta-minta tidak diperbolehkan. Kedua: al-sa>il dalam konteks sebagai penanya. Ketika ada orang yang bertanya, maka wajib atas orang yang ditanya untuk menjawab dan tidak boleh menyembunyikan kebenaran dan ilmu yang ia ketahui. Namun, terkadang ada orang yang ketika ditanya, tidak mau menjawab apabila pertanyaan tidak berkenan dalam hati. Padahal menolak memberi jawaban saat ditanya itu merupakan perbuatan yang dilarang.
Paradoksi inilah yang membawa penulis untuk membahas kata al-sa>il yang digunakan oleh al-Qur’an. Dari paradoksi tersebut memunculkan pertanyaan penting: bagaimana makna leksikal dan relasional kata al-sa>il dalam al-Qur’an dan bagaimana cara mengimplementasikan kata tersebut dalam kehidupan.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian library research dengan pendekatan mawd}u>’i> (tematik) dan analisis semantik. Adapun hasil dari penelitian ini adalah bahwa makna leksikal kata al-sa>il yaitu peminta-minta apabila yang diminta sesuatu yang bersifat materi dan sebagai penanya apabila yang diminta adalah sesuatu yang bersifat informasi. Makna relasional kata al-sa>il adalah menanyakan suatu hukum, perintah menuntut ilmu, mempertegas kualitas sesuatu yang ditanyakan, kecaman terhadap suatu perbuatan atau menhinakan pelaku atas suatu perbuatan, sindiran untuk menyadarkan dari kesesatan, ungkapan untuk mencela atau mengolok-olok, dan perintah untuk menyantuni fakir miskin. Sedang implementasi kata al-sa>il dalam kehidupan adalah bahwa seorang muslim dalam kehidupan harus memiliki kepedulian sosial yang tinggi dalam bermasyarakat.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Thesis Supervisor: Iswahyudi
Subjects: 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2299 Other Philosophy and Religious Studies > 229999 Philosophy and Religious Studies not elsewhere classified
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Dakwah > Jurusan Ilmu Al Qur’an dan Tafsir
Depositing User: Mr Perpustakaan IAIN Ponorogo
Date Deposited: 30 Aug 2019 06:17
Last Modified: 30 Aug 2019 06:17
URI: http://etheses.iainponorogo.ac.id/id/eprint/7330

Actions (login required)

View Item View Item