Peranan modin dalam urusan perkawinan di kecamatan kebonsari kabupaten madiun.

Kusrur, Riasatul Mar'ah (2015) Peranan modin dalam urusan perkawinan di kecamatan kebonsari kabupaten madiun. Undergraduate (S1) thesis, STAIN Ponorogo.

[img] Text
15AS08 kusrur riasatul mar'ah.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (522kB)

Abstract

Dalam mencatat perkawinan PPN (Pegawai Pencatat Nikah) dibantu oleh seorang Pembantu Pegawai Pencatat Nikah (P3N), yang mana masyarakat lebih mengenal dengan istilah modin. Kepercayaan masyarakat yang menganggap modin sebagai orang yang bertugas mengurusi masalah perkawinan dan kekeluargaan sebagai panjang tangan dari pemerintah ini juga masih dipegang teguh masyarakat di Kabupaten Madiun terkhusus di Kecamatan Kebonsari. Sebagian masyarakat di Kecamatan Kebonsari masih memegang teguh kearifan sosial yakni sebagai kebiasaan masyarakat ketika akan mengurusi masalah perkawinan dan keluarga baik nikah, cerai, talak dan rujuk.
Untuk itu peneliti berkeinginan menelitinya dengan merumuskan masalah sebagai berikut : 1) bagaimana peranan modin dalam masalah perkawinan di Kecamatan Kebonsari Kabupaten madiun? 2) Mengapa diperlukan pejabat modin dalam masalah perkawinan dan rumah tangga di Kecamatan Kebonsari Kabupaten Madiun? 3) Bagaimana harapan masyarakat terhadap peran modin dalam masalah perkawinan dan rumah tangga di Kecamatan Kebonsari Kabupaten Madiun?. Pendekatan yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode wawancara. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di wilayah Kecamatan Kebonsari Kabupaten Madiun.
Dari pembahasan skripsi ini dapat disimpulkan bahwa, pertama, Modin mempunyai peran dan fungsi Mengadakan pencatatan pengurus kematian, pendataan tentang nikah, talak, rujuk, dan cerai. Memfasilitasi pembinaan kerukunan antar umat beragama, sosial budaya, dan keagamaan. Kedua, jabatan modin sangat penting dalam kehidupan masyarakat karena modin adalah Kaur Kesra yang menjadi ujung tombak dan motor penggerak di tingkat desa, serta sebagai jembatan masyarakat dengan pemerintah, utamanya dalam menjaga kebersamaan, keagamaan dan perkawinan serta menjadi agen perubahan masyarakat. Ketiga, kebanyakan masyarakat Kebonsari tidak puas dalam hal tugas dan fungsi seorang modin, di mana mereka berharap modin dapat menjalankan tugasnya dengan baik seperti masalah perkawina, terutama dalam hal biaya nikah, hal ini disebabkan karena masyarakat yang tidak begitu tahu tentang peran dan tugas modin sebenarnya, seprti halnya dalam biaya nikah yang ditentukan tarifnya oleh modin. Dalam hal lain sebagian masyarakat juga tidak puas dalam hal keagamaan sosial seperti pengurusan jenazah.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Thesis Supervisor: 1. Dr. H. Abdul Mun’im, 2. Luhur Prasetiyo, MEI
Subjects: ?? 2X4 ??
Divisions: ?? pro_as ??
Depositing User: m. dhofar
Date Deposited: 25 Jun 2015 05:00
Last Modified: 25 Jun 2015 05:00
URI: http://etheses.iainponorogo.ac.id/id/eprint/38

Actions (login required)

View Item View Item