Upaya Guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dalam Membentuk Lingkungan Religius di SMAN 1 Slogohimo Wonogiri

Ardiansyah, Dwiki (2024) Upaya Guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dalam Membentuk Lingkungan Religius di SMAN 1 Slogohimo Wonogiri. Undergraduate (S1) thesis, IAIN Ponorogo.

[img]
Preview
Text
Skripsi Dwiki Ardiansyah 201190346 (1).pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

Lingkungan religius merupakan kondisi atau suasana di mana nilai-nilai keagamaan mempengaruhi dalam kehidupan sehari-hari. Lingkungan ini penting untuk di bentuk di lembaga pendidikan, dengan adanya lingkungan yang religius di sekolah akan meningkatkan keimanan, pemahaman, dan pengamalan dalam agamanya, sehingga menjadi pribadi yang taat dengan agamanya. Jam pembelajaran agama di sekolah- sekolah terbatas, hanya satu sampai dua jam per minggunya, sehingga memerlukan kreativitas lembaga pendidikan untuk membentuk lingkungan religius di luar dari jam pembelajaran agama. Dalam mengatasi hal tersebut SMAN 1 Slogohimo memiliki cara yang cukup baik, seperti dengan menggunakan budaya, kegiatan, dan program yang menunjang pembentukan lingkungan religius di lingkungan sekolah. Semua itu diperlukannya kerja sama anatar seluruh warga sekolah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Pelaksanaan pembentukan lingkungan religius; (2) Faktor pendukung dan penghambat guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dalam membentuk lingkungan religius; (3) Dampak pelaksanaan pembentukan lingkungan religius.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Penelitian ini berfokus pada studi kasus tentang upaya pembentukan lingkungan religius di SMAN 1 Slogohimo. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data dengan menggunakan model Miles, Huberman dan Saldana yakni pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan (verifikasi).
Hasil penelitian di SMAN 1 Slogohimo ini menunjukkan bahwa (1) Pelaksanaan pembentukan lingkungan religius dengan menggunakan budaya 3S (Senyum, Sapa, Salam), salat berjamaah di masjid sekolah, kegiatan Rohis, program literasi Al Quran yang dilakukan sebelum pembelajaran dan Tahfidz (2) Faktor pendukung dalam membentuk lingkungan religius adalah sarana dan prasarana yang mendukung seperti adanya masjid dan peralatan ibadah, serta adanya contoh dari bapak/ibu guru dan staf sekolah dalam melaksanakan pembentukan lingkungan religius, misalnya dengan bertutur kata baik, bersikap adil dan menunjukkan kasih sayang dan pengertian terhadap siswa. Sedangkan untuk faktor penghambatnya adalah jam dan siswa yang mengikuti program tahfidz sedikit, serta jam pembelajaran agama yang terbatas. (3) Dampak dari pelaksanaan pembentukan lingkungan religius adalah meningkatnya minat siswa salat jamaah di masjid sekolah, meningkatkan kemampuan membaca Al Quran siswa melalui program literasi Al Quran, siswi perempuan yang menggunakan hijab semakin banyak dan adab siswa semakin baik kepada bapak/ibu guru melalui budaya 3S (Senyum, Sapa, Salam).

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Thesis Supervisor: Wilis Werdiningsih
Subjects: 13 EDUCATION > 1399 Other Education > 139999 Education not elsewhere classified
Divisions: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan > Jurusan Pendidikan Agama Islam
Depositing User: Mr Perpustakaan IAIN Ponorogo
Date Deposited: 23 Jan 2025 03:14
Last Modified: 23 Jan 2025 03:14
URI: http://etheses.iainponorogo.ac.id/id/eprint/32028

Actions (login required)

View Item View Item