Partisipasi Orang Tua Dalam Menstimulasi Perkembangan Motorik Kasar Anak Usia 5-6 Tahun Di Desa Paron Ngawi

andaresta, agna (2024) Partisipasi Orang Tua Dalam Menstimulasi Perkembangan Motorik Kasar Anak Usia 5-6 Tahun Di Desa Paron Ngawi. Undergraduate (S1) thesis, IAIN Ponorogo.

[img]
Preview
Text
205180001 AGNA VIRLIA ANDARESTA PIAUD. (1).pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

Perkembangan motorik kasar pada anak usia dini merupakan aspek penting dalam pengembangan keseluruhan kemampuan anak. Orang tua berperan penting dalam perkembangan motorik anak sehingga dapat berkembang sesuai usianya. Orang tua sebagai pendidik utama dalam membentuk anak mencapai kemampuan motorik kasar. Kemampuan motorik kasar berkaitan dengan kemampuan anak untuk menggerakkan dan mengontrol otot-otot besar pada tubuhnya seperti berjalan, berlari, melompat dan mengendarai sepeda. Perkembangan motorik kasar menjadi dasar bagi perkembangan motorik halus dan kemampuan lainnya. Kurangnya ilmu pengetahuan orang tua tentang perkembangan dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan motorik kasar anak. Stimulasi yang diberikan orang tua sangat penting untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan secara optimal meliputi mendukung perkembangan otot, meningkatkan kemampuan motorik, kognitif, sosial emosional dan bahasa.
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini 1). Untuk mendeskripsikan bentuk partisipasi orang tua dalam menstimulasi perkembangan motorik kasar nak usia 5-6tahun di Desa Paron Ngawi 2). Untuk mendeskripsikan keberhasilan orang tua dalam menstimulasi perkembangan motorik kasar anak usia 5-6tahun di Desa Paron Ngawi.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif sedangkan untuk jenis penelitian ini menggunakan studi kasus. Teknik pengumpulan data yaitu wawancara kepada 4 orang tua, observasi 4 anak usia 5-6tahun dan dokumentasi.
Hasil dari penelitian ini adalah 1). Menurut Epstein ada 6 bentuk partisipasi orang tua yaitu a). Pola asuh : Dari 4 pola asuh orang tua memiliki perbedaan cara mengasuh anak antara lain pola asuh permisif, otoriter dan demokrasi.b). Komunikasi: Orang tua dan guru saling memiliki kontak telepon satu sama lain. c). Sukarelawan : Orang tua ikut menyumbang dana pada saat mengadakan studi tour. d). Learning at home : Sebagai orang tua harus menyediakan kebutuhan sekolah seperti buku, menemani ketika belajar. e). Decision Making : Orang tua terlibat dalam mengambil keputusan belajar anak seperti perubahan strategi belajar. f). Collaborating with community : Orang tua terlibat dalam berbagai sumber daya dan layanan masyarakat seperti memfasilitasi anak dengan mentor atau guru les tambahan untuk belajar. 2). Keberhasilan orang tua dalam menstimulasi perkembangan motorik kasar anak salah satunya dengan cara mengajak anak untuk bermain. Pada saat bermain anak akan melakukan kegiatan yang menggunakan otot besar seperti berjalan, berlari, melompat dan melempar. Oleh karena itu, memberikan motivasi dan dukungan yang mendukung dapat membantu anak mencapai tahap perkembangan motorik kasar yang optimal. Capaian motorik kasar anak meliputi mengajak anak melakukan aktivitas fisik yang menyenangkan seperti bermain melempar bola, bersepeda, bermain peran dan menari. Untuk melatih motorik kasar pada anak orang tua harus meminta anak untuk membantu pekerjaan rumah seperti menyapu.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Thesis Supervisor: Yuli Salis Hijriyani
Subjects: 13 EDUCATION > 1399 Other Education > 139999 Education not elsewhere classified
Divisions: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan > Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini
Depositing User: Mr Perpustakaan IAIN Ponorogo
Date Deposited: 02 Dec 2024 01:48
Last Modified: 02 Dec 2024 01:48
URI: http://etheses.iainponorogo.ac.id/id/eprint/30759

Actions (login required)

View Item View Item