Analisis Perbandingan Interpretasi Pasal 55 Undang-Undang Perbankan Syariah Antara Kecerdasan Buatan ChatGPT Dan Pertimbangan Hukum Hakim Dalam Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 93/PUU-X/2012

Hamidah, Hamda (2024) Analisis Perbandingan Interpretasi Pasal 55 Undang-Undang Perbankan Syariah Antara Kecerdasan Buatan ChatGPT Dan Pertimbangan Hukum Hakim Dalam Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 93/PUU-X/2012. Undergraduate (S1) thesis, IAIN Ponorogo.

[img]
Preview
Text
Hamda Hamidah-HES-ETHESIS.pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

Hamidah, Hamda 2024. Analisis Perbandingan Interpretasi Pasal 55 Undang-Undang Perbankan Syariah Antara Kecerdasan Buatan ChatGPT Dan Pertimbangan Hukum Hakim Dalam Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 93/PUU-X/2012. Skripsi Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo. Pembimbing: Sesario Aulia, M.Kn.
Kata Kunci/ keywords : Penafsiran Hukum, ChatGPT, Undang-Undang Perbankan Syariah, Putusan Mahkamah Konstitusi

Pada penelitian ini, kecerdasan buatan Artificial Intelligence (AI) khususnya ChatGPT telah berkembang pesat dan menawarkan kontribusi yang beragam di berbagai bidang, termasuk hukum. Dalam hukum, ChatGPT dapat menafsirkan ketentuan yang ambigu dengan cepat dan efisien. Penelitian ini membahas perbandingan penafsiran hukum antara Artificial Intelligence (ChatGPT) dengan penafsiran yang dilakukan oleh ahli hukum, khususnya terkait Pasal 55 Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah. Pasal ini telah memunculkan ketidakpastian hukum, terutama dalam penyelesaian sengketa antara Pengadilan Agama dan Pengadilan Umum, yang menimbulkan kebingungan dalam implementasinya.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana analisis terhadap penafsiran Pasal 55 Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah dalam Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 93/PUU-X/2012 oleh ahli hukum ditinjau dari teori penafsiran hukum ? Bagaimana analisis terhadap penafsiran Pasal 55 Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah oleh Kecerdasan Buatan ChatGPT ditinjau dari teori penafsiran hukum ?

Penelitian ini menggunakan pendekatan normatif dengan metode studi pustaka. Teknik pengumpulan data mencakup analisis dokumen hukum serta hasil penafsiran yang dilakukan ChatGPT dan mempelajari serta menganalisa hasil Pertimbangan hukum Hakim terhadap putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 93/PUU-X/2012. Data dianalisis secara komparatif untuk mengidentifikasi kesamaan dan perbedaan antara penafsiran hukum oleh ChatGPT dan ahli hukum. Metodologi ini memberikan analisis mendalam tentang kemampuan Artificial Intelligence (AI) dalam penafsiran hukum.

Dari penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan hakim menggunakan toeri sistematis, sosiologis, dan historis untuk mempertahankan kewenangan Peradilan Agama dalam penyelesaian sengketa perbankan syariah. Sementara ChatGPT menggunakan teori ekstensif untuk memperluas makna dari pasal 55 Undang-Undang Perbankan Syariah, sehingga memberikan fleksibilitas bagi para pihak untuk memilih forum penyelesaian sengketa di luar Peradilan Agama, seperti Pengadilan Umum atau arbitrase. Meskipun forum yang dipilih berada di luar Peradilan Agama, prinsip-prinsip syariah tetap harus diterapkan sesuai dengan ketentuan pada ayat (3) pasal 55 Undang-Undang Perbankan Syariah. Dengan adanya penelitian ini, peran ahli hukum tetap diperlukan dibandingkan AI.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Thesis Supervisor: Sesario Aulia
Subjects: 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1899 Other Law and Legal Studies > 189999 Law and Legal Studies not elsewhere classified
Divisions: Fakultas Syariah > Jurusan Hukum Ekonomi Syariah
Depositing User: Mr Perpustakaan IAIN Ponorogo
Date Deposited: 21 Nov 2024 01:37
Last Modified: 21 Nov 2024 01:37
URI: http://etheses.iainponorogo.ac.id/id/eprint/30250

Actions (login required)

View Item View Item