Yusuf, Muhammad Bahrudin (2024) Hierarki Kebutuhan Hidup Tenaga Kerja Indonesia Di Kabupaten Ponorogo Perspektif Teori Kebutuhan Abraham Harold Maslow. Masters thesis, IAIN Ponorogo.
|
Text
503220017_M.Bahrudin Yusuf_HKI.pdf Download (2MB) | Preview |
Abstract
YUSUF, MUHAMMAD BAHRUDIN, 2024. Hierarki Kebutuhan Hidup Tenaga Kerja Indonesia di Kabupaten Ponorogo Perspektif Teori Kebutuhan Abraham Harold Maslow. Tesis, Program Studi Hukum Keluarga Islam. Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo. Pembimbing Prof. Dr. H. Agus Purnomo, M.Ag. dan Dr. Hj. Rohmah Maulidia, M.Ag.
Kata Kunci: Hierarki Kebutuhan, Abraham Harold Maslow, dan Tenaga Kerja Indonesia
Setiap keluarga mempunyai bentuk pemenuhan kebutuhan hidup masing-masing. Abraham Harold Maslow dikenal sebagai bapak psikologi humanisme, dilahirkan di Btooklyin, New York pada tanggal 1 April 1908, orang tuanya adalah imigran Yahudi Rusia yang pindah ke Amerika Serikat dengan harapan memperoleh kehidupan yang lebih baik. Maslow menguraikan bahwa terdapat lima kebutuhan bertingkat atau yang lebih dikenal dengan hierarki kebutuhan yang mencakup kebutuhan fisiologis, rasa aman, rasa cinta dan rasa memiliki, harga diri, dan aktualisasi diri. Begitu juga dengan para Tenaga Kerja Indonesia yang rela bekerja jauh di negeri orang dan meninggalkan keluarganya mempunyai dorongan-dorongan untuk memenuhi kebutuhan yang menjadi tanggung jawabnya. Salah satu kabupaten di Jawa Timur yang terdapat banyak Tenaga Kerja Indonesianya yaitu di Kabupaten Ponorogo terutama di Desa Sukosari Kecamatan Kauman. Penelitian ini menggunakan dua rumusan masalaah, pertama, bagaimana hierarki kebutuhan hidup tenaga kerja Indonesia di Kabupaten Ponorogo perspektif teori kebutuhan Abraham Maslow? Kedua, Bagimana skala prioritas kebutuhan tenaga kerja Indonesia di Kabupaten Ponorogo?.
Adapun penelitian ini membahas mengenai, (1) Bagaimana hierarki kebutuhan hidup Tenaga Kerja Indonesia di Kabupaten Ponorogo Perspektif teori Kebutuhan Abraham Harold Maslow? dan (2) Bagaimana skala prioritas kebutuhan Tenaga Kerja Indonesia di Kabupaten Ponorogo?
Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian lapangan. Sumber data penelitian ini terdiri dari sumber data primer yang meliputi lima narasumber baik mantan TKI ataupun masih menjadi TKI di luar negeri, serta sumber data sekunder yang berupa transkrip wawancara. Sedangkan, wawancara dan dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Kemudian untuk mengetahui keabsahan data peneliti menggunakan pendekatan triangulasi teknik dan sumber.
Hasil penelitian ini adalah (1) bentuk kebutuhan fisiologis keluarga TKI di Desa Sukosari meliputi makanan dan tempat tinggal. Kemudian kebutuhan rasa aman masing-masing TKI meliputi kemudahan dalam keberangkatan ke luar negeri yang dibantu oleh LPK setempat, memperoleh tempat kerja yang nyaman serta aman dalam bencana alam, hingga mempunyai majikan yang baik membuat salah dari banyak TKI ini bisa terpenuhi rasa akan amannya. Kebutuhan akan kasih sayang miluputi saling adanya rasa percaya satu sama lain dengan pasangan ataupun anggota keluarga, komunikasi yang baik, dan saling mendukung. Selanjutnya, kebutuhan penghargaan meliputi rasa terimakasih dari anggota keluarga atas kontribusi untuk keluarga, pengakuan oleh masyarakat sekitar. Terakhir, kebutuhan aktualisasi diri meliputi kemandirian dan kemampuan dalam mencari nafkah untuk membatu memenuhi kebutuhan keluarga serta memberikan manfaat untuk orang lain. (2) Selanjutnya menjawab rumusan masalah kedua, mengenai skala prioritas kebutuhan hidup TKI di Desa Sukosari dapat disimpulkan bahwa dalam realitanya kebutuhan keluarga TKI tidak melulu sama persis dengan apa yang dicetuskan oleh Abraham Harold Maslow seperti yang digambarkan sebagai piramid hierarki kebutuhan hidup. Beberapa TKI ini memiliki cara dalam menentukan skala prioritas kebutuhan hidupnya. Skala prioritas ini digunakan untuk menentukan mana kebutuhan dinilai lebih penting dan didahulukan yang harus dipenuhi. Terutama dalam menentukan kebutuhan hidup saat masih menjadi TKI. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi prioritas kebutuhan seseorang yakni mulai dari tingkat pendapatan, status sosial, dan lingkungan sekitar. Faktor tersebut menyebabkan skala prioritas kebutuhan hidup TKI tidak selalu sesuai melainkan berubah sesuai dengan faktor yang mempengaruhinya.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Thesis Supervisor: | Agus Purnomo dan Rohmah Maulidia |
Subjects: | 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1899 Other Law and Legal Studies > 189999 Law and Legal Studies not elsewhere classified |
Divisions: | Program Pascasarjana > Program Studi Magister al-Ahwal al-Syakhshiyyah |
Depositing User: | Mr Perpustakaan IAIN Ponorogo |
Date Deposited: | 01 Jul 2024 00:54 |
Last Modified: | 01 Jul 2024 00:54 |
URI: | http://etheses.iainponorogo.ac.id/id/eprint/29284 |
Actions (login required)
View Item |