Peran Musyrif dalam Menangani Kasus Bullying Santri di Pondok Pesantren Jannatul Firdaus Pohjenggel Kedunggalar Ngawi

Khudlori, Ikhwan (2024) Peran Musyrif dalam Menangani Kasus Bullying Santri di Pondok Pesantren Jannatul Firdaus Pohjenggel Kedunggalar Ngawi. Undergraduate (S1) thesis, IAIN Ponorogo.

[img]
Preview
Text
E-THESIS IKHWAN KHUDLORI_201200313_PAI.pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

Fenomena terjadinya bullynig di Pondok Pesantren menjadi salah satu isu yang serius karena melihat dampaknya terhadap kenyamanan dan kebetahan santri hingga terjadinya faktor untuk boyong dari Pondok Pesantren. Adanya peran musyrif sebagai pembimbing dan motivator sangat penting dalam menangani kasus bullying santri khususnya di Pondok Pesantren Jannatul Firdaus Pohjenggel Kedunggalar Ngawi.
Tujuan dari penelitian ini yaitu: (1) Untuk mendeskripsikan peran musyrif sebagai pembimbing dalam menangani kasus bullying santri di Pondok Pesantren Jannatul Firdaus Pohjenggel Kedunggalar Ngawi; (2) Untuk mendeskripsikan peran musyrif sebagai motivator dalam menangani kasus bullying santri di Pondok Pesantren Jannatul Firdaus Pohjenggel Kedunggalar Ngawi.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif sedangkan jenis penelitiannya adalah jenis study kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu meliputi observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu menggunakan model analisis data menurut Matthew B.Miles, A.Michael Huberman, Johnny Saldana. Sedangkan pengecekan keabsahan data penelitian dengan menggunakan uji kredibilitas yaitu: perpanjangan keikut sertaan, pengamatan yang tekun, dan triangulasi. Partisipan atau inforfan penelitian ini terdiri dari lurah pondok, musyrif, santri pelaku bullying, santri korban bullying dan saksi.
Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: Adanya tindakan dari musyrif di Pondok Pesantren Jannatul Firdaus yaitu musyrif mempunyai dua peran penting sebagai pembimbing dan motivator. 1) musyrif sebagai pembimbing, bagi pelaku bullying ini musyrif melakukan bimbingan, nasihat dan metode takzir atau hukungan yang bersifat membangun agar muncul rasa jera, sedangkan bagi korban ini musyrif melakukan pembinaan dan memberi nasihat dan arahan yang baik untuk membangun semangat dan kuat di pondok pesantren. Jenis korban bullying verbal seperti: seperti mengejek dan memanggil nama dengan nama julukan (laqob), dan bullying fisik seperti: mendorong dan menonjok karena rebutan sragam sekolah; 2) Musyrif sebagai motivator ini musyrif berperan memberikan dorongan moral dan semangat kepada santri, membangun kepercayaan untuk selalu di jalan kebaikan tanpa menggagu orang lain, dan membangun kepercayaan diri santri untuk melaporkan kasus bullying ini ke musyrif dengan tanpa takut atau anacaman dari santri lain, musyrif juga mengadakan kegiatan-kegiatan yang memperkuat hubungan antar santri dan pengurus dan menumbuhkan rasa kebersama’an, melalui cerita pengalaman selama mondok dan shering-shering keluh kesah yang dialami santri di pondok pesantren. Serta melalui program majlis ta’lim wuquf qolbi ar-ridho dan muhadharah.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Thesis Supervisor: Ika Rusdiana
Subjects: 13 EDUCATION > 1399 Other Education > 139999 Education not elsewhere classified
Divisions: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan > Jurusan Pendidikan Agama Islam
Depositing User: Mr Perpustakaan IAIN Ponorogo
Date Deposited: 19 Jun 2024 02:02
Last Modified: 19 Jun 2024 02:02
URI: http://etheses.iainponorogo.ac.id/id/eprint/28559

Actions (login required)

View Item View Item