Icniawati, Greavita (2024) ..(TAMBAHKAN LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ETHESIS DENGAN TTD ASLI BUKAN SCAN, UPLOAD ULANG)..Pergeseran Makna Dalam Tradisi Buwuh Dari Kesukarelaan Menjadi Sebuah Kewajiban (Studi Kasus di Desa Sambirejo Kecamatan Saradan Kabupaten Madiun). Undergraduate (S1) thesis, IAIN Ponorogo.
|
Text
101200172_GREAVITA ICNIAWATI_HKI.pdf Download (808kB) | Preview |
Abstract
Penelitian ini membahas pergeseran makna tradisi Buwuh dari
kesukarelaan menjadi sebuah kewajiban di Desa Sambirejo, Kecamatan Saradan,
Kabupaten Madiun. Tradisi Buwuh merupakan salah satu bentuk gotong royong
dalam masyarakat Jawa yang biasanya dilakukan saat ada acara pernikahan atau
hajatan lainnya, di mana warga secara sukarela memberikan sumbangan baik berupa
uang, makanan, maupun tenaga. Namun, dalam perkembangannya, tradisi ini
mengalami perubahan makna, di mana partisipasi yang sebelumnya bersifat sukarela
kini berubah menjadi kewajiban sosial yang diharapkan pengembalian sebagai
bentuk hutang piutang. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana
tinjauan sosiologi hukum terhadap pergeseran makna Buwuh di Desa Sambirejo
Kecamatan Saradan Kabupaten Madiun? Bagaimana tinjauan sosiologi hukum
terhadap kepatuhan masyarakat dalam tradisi Buwuh di Desa Sambirejo Kecamatan
Saradan Kabupaten Madiun? Adapun skripsi ini merupakan penelitian kualitatif
dengan jenis penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan empiris.
Sedangkan Teknik pengumpulan data dengan menggunakan wawancara,
dokumentasi serta wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pergeseran
makna ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain perubahan sosial dan
ekonomi, tekanan sosial, serta nilai-nilai baru yang masuk ke dalam masyarakat.
Pergeseran ini berdampak pada hubungan sosial antarwarga, di mana sebagian
patuh menjalankan tradisi karena warga merasa tanggung jawab oleh kewajiban Buwuh, sementara yang lain melihatnya sebagai bentuk solidaritas dan tanggung jawab sosial yang harus dijaga dan dilestarikan. Kepatuhan sebagai bentuk tekanan sosial dari kesukarelaan yakni yang pada awalnya, kepatuhan dalam tradisi Buwuh didorong oleh motivasi internal seperti niat baik, rasa persaudaraan, dan solidaritas. Individu memberikan Buwuh sesuai dengan kemampuan dan kerelaan hati tanpa paksaan. Lalu menjadi sebuah kewajiban yang dimana motivasi eksternalnya pergeseran makna Buwuh menjadi kewajiban menciptakan tekanan sosial yang kuat.
Kepatuhan kini lebih dipengaruhi oleh harapan dan norma sosial yang mengharuskan setiap orang untuk memberikan Buwuh, sering kali dengan jumlah yang ditetapkan.
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Thesis Supervisor: | Agus Purnomo |
Subjects: | 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1899 Other Law and Legal Studies > 189999 Law and Legal Studies not elsewhere classified |
Divisions: | Fakultas Syariah > Jurusan Hukum Keluarga Islam |
Depositing User: | Mr Perpustakaan IAIN Ponorogo |
Date Deposited: | 11 Jun 2024 02:38 |
Last Modified: | 11 Jun 2024 02:38 |
URI: | http://etheses.iainponorogo.ac.id/id/eprint/28268 |
Actions (login required)
View Item |