...(PERBAIKI LEMBAR PERSETUJUAN/SCAN FULL SATU LEMBAR, UPLOAD ULANG)...Strategi Networking Dalam Meningkatkan Daya Saing Pendidikan (Studi Kasus di SMA 2 Ponorogo)

Isfadilah, Retno (2020) ...(PERBAIKI LEMBAR PERSETUJUAN/SCAN FULL SATU LEMBAR, UPLOAD ULANG)...Strategi Networking Dalam Meningkatkan Daya Saing Pendidikan (Studi Kasus di SMA 2 Ponorogo). Masters thesis, IAIN Ponorogo.

[img]
Preview
Text
Retno Isfadilah _MPI_ 502180049.pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

STRATEGI NETWORKING DALAM MENINGKATKANDAYA SAING PENDIDIKAN
(STUDI KASUS DI SMAN 2 PONOROGO)

ABSTRAK

Strategi networking merupakan salah satu strategi yang ada dalam manajemen strategis yang berkaitan langsung dengan kerja sama atau relasi. Setiap lembaga terutama pendidikan hendaknya menggunakan strategi networking sebagai pengembangan kualitas SDM dan produk unggulan. Kaitannya dengan itu suatu lembaga akan mencapai kesuksesan ketika mampu menghantarkan peserta didiknya untuk mengembangkan kompetensi yang dimiliki sehingga peserta didik tersebut berprestasi. Dalam kenyataan yang ada persaingan dalam dunia pendidikan akan muncul, karena setiap sekolah menunjukkan bahwa kesuksesan persaingan terjadi ketika setiap lembaga menggunakan perangkat dan tindakan secara konsisten dengan strategi yang ada terutama networking yang mempunyai kebermanfaatan dan keberuntungan diantara kedua belah pihak. Oleh karena itu, strategi networking perlu di manage dengan baik agar peserta didik, pendidik dan pengelola sekolah mampu bersaing dengan lembaga pendidikan yang lain.Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis proses pelaksanaan networking, peluang dan tantangan networking serta dampak networking dalam meningkatkan daya saing pendidikan di SMAN 2 Ponorogo.Pendekatan penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif dengan jenis penelitian studi kasus. Sedangkan teknis analisis data menggunakan konsep Mathew B. Miles dan Michael Hubberman, suatu analisis yang terdiri dari reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan. Pengecekan keabsahan temuan yaitu dengan menggunakan teknik triangulasi. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa : proses pelaksanaan networking di SMAN 2 Ponorogo ada 4 tahapan yang dilakukan sekolah. Pertama, yang perlu dilakukan oleh pihak sekolah adalah tahapan learning (pembelajaran) kemudian tahapan kedua, yakni investing (investasi) setelah itu tahapan ketiga, nurturing dan tahapan keempat, keeping (menjaga). Peluang dan tantangan networking dalam meningkatkan daya saing, Peluang: a) pelayanan sekolah yang baik dan bagus; b) sekolah berprestasi; c) letak sekolah yang strategis; d) sekolah favorit; e) sekolah dengan ekstrakurikuler yang banyak dan unggul; f) sekolah disiplin; g) sekolah jejaringan. Tantangan: a) perlunya pendanaan yang tinggi ketika studi banding ke luar negri; b) tidak menerima kerja sama dengan sponsor yang tidak sesuai dengan ranah pendidikan; c) berani memberi apresiasi yang tinggi ke murid yang berprestasi; d) bekerjasama dengan instansi atau lembaga yang kurang berkompeten; e) studi banding hanya bisa dilakukan bagi anak yang mampu dalam hal biaya. Implikasi networking dalam meningkatkan daya saing pendidikan, yakni dengan mengadakan program dengan Polres, Dinas kesehatan, Puskesmas, Koramil, Kejaksaan, PTN, Psikotes, Toefel, Pemkab, Iain Ponorogo, Pelatihan ekstrakulikuler, Studi banding, dan Masyarakat. Program tersebut mampu mengantarkan peserta didik dalam berdaya saing pendidikan dengan lembaga lain secara lebih baik.

NETWORKING STRATEGY IN IMPROVING EDUCATIONAL COMPETITIVENESS
(CASE STUDY AT SMAN 2 PONOROGO).

ABSTRACT

The networking strategy is one of the strategies in strategic management that is directly related to cooperation or relationships. Every institution, especially education, should use a networking strategy to develop the quality of human resources and superior products. The connection with that an institution will achieve success when it is able to deliver its students to develop their competencies so that these students excel. In fact, there is competition in the world of education, because every school shows that the success of competition occurs when each institution uses tools and actions consistently with existing strategies, especially networking which has benefits and luck between the two parties. Therefore, networking strategies need to be managed properly so that students, educators and school administrators are able to compete with other educational institutions. The purpose of this study was to analyze the implementation process of networking, networking opportunities and challenges and the impact of networking in increasing educational competitiveness in SMAN 2 Ponorogo. This research approach is a descriptive qualitative approach with the type of case study research. Meanwhile, the data analysis technique uses the concept of Mathew B. Miles and Michael Hubberman, an analysis consisting of data reduction, data presentation, and conclusion drawing. Checking the validity of the findings is by using the triangulation technique. From the results of this study it can be concluded that: the process of implementing networking at SMAN 2 Ponorogo has 4 stages that the school carries out. Fi rst, what the school needs to do is the learning stage (learning) then the second stage, namely investing (investing) after that the third stage, nurturing and the fourth stage, keeping (maintaining). Opportunities and challenges of networking in increasing competitiveness. Opportunities: a) good and good school services; b) outstanding schools; c) strategic school location; d) favorite school; e) schools with numerous and excellent extracurricular activities; f) disciplined school; g) networked schools. Challenges: a) the need for high funding when studying abroad; b) does not accept cooperation with sponsors that are not in accordance with the realm of education; c) dare to give high appreciation to outstanding students; d) cooperate with agencies or institutions that are less competent; e) a comparative study can only be done for children who can afford it. The implication of networking in increasing educational competitiveness is by holding programs with the Police, Health Service, Puskesmas, Koramil, Attorney General's Office, PTN, Psychological Test, Toefel, Regency Government, Iain Ponorogo, extracurricular training, comparative studies, and the community. The program is able to lead students to better educational competitiveness with other institutions.

Item Type: Thesis (Masters)
Thesis Supervisor: M. Miftahul Ulum
Subjects: 13 EDUCATION > 1399 Other Education > 139999 Education not elsewhere classified
Divisions: Program Pascasarjana > Program Studi Magister Manajemen Pendidikan Islam
Depositing User: Mr Perpustakaan IAIN Ponorogo
Date Deposited: 13 May 2024 03:17
Last Modified: 13 May 2024 03:17
URI: http://etheses.iainponorogo.ac.id/id/eprint/27519

Actions (login required)

View Item View Item