Problematika Pengangkatan Anak Perspektif Fikih dan Hukum Positif (Studi kasus di Desa Kincang Wetan Kecamatan Jiwan Kabupaten Madiun)

Arifin, Ridwan Nur (2024) Problematika Pengangkatan Anak Perspektif Fikih dan Hukum Positif (Studi kasus di Desa Kincang Wetan Kecamatan Jiwan Kabupaten Madiun). Undergraduate (S1) thesis, IAIN Ponorogo.

[img] Text
SKRIPSI RIDWAN NUR ARIFIN.pdf

Download (1MB)

Abstract

Arifin, Ridwan Nur. 2024. Problematika Pengangkatan Anak Perspektif Fikih dan Hukum Positif (Studi Kasus di Desa Kincang Wetan Kecamatan Jiwan Kabupaten Madiun). Skripsi Jurusan Hukum Keluarga Islam Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo. Pembimbing: Ahmad Syakirin, S.H., M.H.
Kata Kunci/Keywords: Pengangkatan Anak, Fikih, Hukum Positif.
Sesuai dengan ketentuan dalam fikih Imam Syafi’i bahwa pengangkatan anak tidak dapat memutus hubungan darah orang tua biologis dengan anak yang diangkat dan hukum positif yang dijelaskan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2007 tentang pelaksanaan pengangkatan anak bahwa pengangkatan anak harus berdasarkan adat kebiasaan setempat dan dimohonkan penetapan pengadilan. Problematika yang terjadi di Desa Kincang Wetan bahwa masih ditemukan adanya pelaksanaan pengangkatan anak yang tidak melalui proses pengadilan dan adanya pengakuan orang tua angkat terhadap status anak dari anak angkat menjadi anak kandungnya sendiri.
Adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah: (1) Bagaimana proses pelaksanaan pengangkatan anak di Desa Kincang Wetan menurut fikih dan hukum positif ? (2) Bagaimana akibat hukum pelaksanaan pengangkatan anak di Desa Kincang Wetan menurut fikih dan hukum positif ?.
Jenis penelitian ini termasuk dalam penelitian kualitatif dengan jenis penelitian lapangan (field research) atau studi kasus lapangan, dengan pendekatan hukum normatif empiris, Teknik pengumpulan data dengan melakukan observasi, wawancara dan dokumentasi.
Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pengangkatan anak di Desa Kincang Wetan berfokus pada akad kesepakatan atau perjanjian tanpa adanya bukti tertulis antara orang tua angkat dengan orang tua kandung dan tidak dimohonkan penetapan pengadilan, pengangkatan tersebut tidak bertentangan dengan ulama fikih Imam Syafi’i namun didalam hukum positif tidak sesuai karena pengangkatan tersebut tidak mengikuti ketentuan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku. Selanjutnya akibat hukum yang terjadi dari pengakuan anak oleh orang tua angkat tersebut dalam fiqih akan berdampak kepada anak angkat dalam hal hubungan darah (status anak angkat), perwalian dan kewarisan. Sedangkan dalam hukum positif orang tua angkat maupun anak angkat tidak mendapatkan jaminan dan perlindungan hukum dikarenakan pengangkatan tersebut tidak dimohonkan penetapan kepada pengadilan.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Thesis Supervisor: Ahmad Syakirin
Subjects: 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1899 Other Law and Legal Studies > 189999 Law and Legal Studies not elsewhere classified
Divisions: Fakultas Syariah > Jurusan Hukum Keluarga Islam
Depositing User: Miss Perpustakaan IAIN Ponorogo
Date Deposited: 06 May 2024 02:32
Last Modified: 06 May 2024 02:32
URI: http://etheses.iainponorogo.ac.id/id/eprint/27429

Actions (login required)

View Item View Item