Pandangan Tokoh Masyarakat Terhadap Perilaku Tabattul Perspektif Hukum Islam (Studi Kasus di Desa Ngabar Kabupaten Ponorogo)

Hartini, Hartini (2024) Pandangan Tokoh Masyarakat Terhadap Perilaku Tabattul Perspektif Hukum Islam (Studi Kasus di Desa Ngabar Kabupaten Ponorogo). Undergraduate (S1) thesis, IAIN PONOROGO.

[img] Text
20240321 - Skripsi Hartini (1).pdf

Download (1MB)

Abstract

Hartini, 2024. Pandangan Tokoh Masyarakat Terhadap Perilaku Tabattul (membujang) Perspektif Hukum Islam (Studi Kasus di Desa Ngabar Kabupaten Ponorogo). Skripsi. Jurusan Hukum Keluarga Islam Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo. Pembimbing Lia Noviana, M.H.I.
Kata kunci/keywords : Tabattul (membujang), Hukum Islam.
Allah SWT menciptakan kodrat-Nya berpasang-pasangan yaitu laki-laki dan perempuan untuk saling melengkapi untuk mengarahkan hawa nafsu yang Allah berikan kepada manusia sebagai pengikutnya demi kelangsungan hidup manusia dan demi ibadah kepada Allah serta kesempurnaan para pengikut ajaran Nabi Muhammad SAW. Tetapi ada dari beberapa masyarakat yang enggan untuk menikah atau biasa disebut tabattul atau membujang. Hukum bagi seseorang yang membujang dapat dilihat dari alasan pelaku. Seperti halnya yang terjadi kepada beberapa masyarakat di Desa Ngabar Kabupaten Ponorogo setiap orang yang membujang memiliki alasan tersendiri dan akan memiliki hukum yang berbeda-beda sesuai dengan hukum Islam.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana pandangan tokoh masyarakat terhadap alasan pelaku tabattul (membujang) di Desa Ngabar Kabupaten Ponorogo perspektif hukum Islam ? (2) Bagaimana pandangan tokoh masyarakat terhadap dampak perilaku tabattul (membujang) di Desa Ngabar Kabupaten Ponorogo perspektif hukum Islam ?.
Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan kualitatif, sedangkan teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan peneliti adalah metode induktif.
Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pertama, Pandangan tokoh masyarakat terhadap alasan pelaku tabattul memiliki perbedaan pendapat. Semua tokoh sepakat dalam 3 (tiga) hal yaitu : 1) Setuju bahwa kejiwaan dapat dijadikan alasan tabattul, 2) tidak setuju dalam hal belum mendapatkan pasangan yang cocok, dan 3) tidak setuju dalam hal ingin bebas. Adapun mereka berbeda pendapat dalam 2 (dua) hal yaitu: 1) kurangnya ekonomi, dan 2) alasan penyakit yang diderita. Masing-masing pendapat di atas memili dasar dari berbagai madhab. Pandangan tokoh masyarakakat terhadap dampak perilaku tabattul memiliki beberapa pendapat. 1) tabattul berdampak pada kesehatan yakni tidak dikeluarkannya sperma dalam jangka waktu yang lama, 2) tabattul berdampak pada psikis yakni membuat seseorang menjadi murung dan menyendiri, 3) tabattul berdampak pada sosial yakni membuat seseorang merasa dikucilkan oleh orang disekitarnya, 4) tabattul berdampak pada agama yakni ketiadaan keturunan.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Thesis Supervisor: LIA NOVIANA
Subjects: 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1899 Other Law and Legal Studies > 189999 Law and Legal Studies not elsewhere classified
Divisions: Fakultas Syariah > Jurusan Hukum Keluarga Islam
Depositing User: Miss Perpustakaan IAIN Ponorogo
Date Deposited: 02 Apr 2024 01:09
Last Modified: 02 Apr 2024 01:09
URI: http://etheses.iainponorogo.ac.id/id/eprint/27291

Actions (login required)

View Item View Item