Epistemologi Keilmuan Islam di Pondok Pesantren Darussalam Bangunsari Ponorogo

Khuzaini, Ahmad (2023) Epistemologi Keilmuan Islam di Pondok Pesantren Darussalam Bangunsari Ponorogo. Undergraduate (S1) thesis, IAIN Ponorogo.

[img]
Preview
Text
201190311_Ahmad Khuzaini_Pendidikan Agama Islam.pdf

Download (2MB) | Preview

Abstract

Epistemologi pendidikan merupakan cabang dari filsafat pendidikan yang sangat penting dalam lembaga pendidikan baik pendidikan umum maupun pendidikan Islam. Secara tidak langsung lembaga pendidikan Islam berdiri dari landasan-landsan yang telah dikemukakan oleh para filsuf terdahulu. Jadi, ketika sebuah lembaga pendidikan Islam menginginkan pendidikan yang bermutu dan berdaya saing tinggi agar dapat bertahan bahkan memimpin lembaga pendidikan lainnya, maka harus dibangun dan dikembangkan landasan epistemologinya.
Penelitian ini bertujuan untuk (1) untuk mendiskripsikan metode pembelajaran di Pondok Pesantren Darussalam Bangunsari Ponorogo. (2) untuk mendiskripsikan konsep kebenaran perspektif Pondok Pesantren Darussalam Bangunsari Ponorogo. (3) untuk mendiskripsikan konsep pengetahuan di Pondok Pesantren Darussalam Bangunsari Ponorogo.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif, Jenis penelitian yang digunakan peneliti dalam penelitian kualitatif ini adalah studi kasus. Penelitian studi kasus (case study) merupakan bagian dari metode kualitatif yang hendak mendalami suatu kasus tertentu secara lebih mendalam dengan melibatkan pengumpulan beraneka sumber informasi. Dengan Teknik pengumpulan data observasi, wawancara, dokumentasi. Pada kegiatan analisis data kualitatif penelitian ini menyatu dengan aktivitas pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan kesimpulan dari hasil penelitian.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa bentuk epistemologi Islam yang tepat untuk menggambarkan pembelajaran di pesantren Darussalam adalah epistemologi bayani (epistemologi Islam berdasarkan otoritas nash (nass) baik secara langsung maupun tidak langsung). Ini didasarkan pada fakta bahwa sumber ilmu yang benar di pondok pesantren Darussalam didasarkan pada narasi utama bukanlah penalaran logis, pengamatan empiris, dan metode ilmiah, melainkan teks Al-Qur'an, Hadits, dan Kitab Kuning. Dalam memperoleh ilmu dari sumber-sumber tersebut, pesantren Darussalam menempuh dua jalan. Pertama, menggunakan kaidah bahasa arab yang diajarkan di pesantren tersebut seperti ilmu nahwu, sharaf, i'lal, dan balaghah. Kedua, berpegang pada makna sebagai sarana untuk membantu memahami teks Al-Qur'an Hadits, dan kitab Kuning.
Karakter Bayani dalam epistemologi pendidikan juga dapat ditelusuri dengan jelas dari metode pendidikan yang digunakan pesantren Darussalam Bangunsari Ponorogo. Berdasarkan informasi yang ditemukan penulis, metode pendidikan yang masih dipertahankan oleh pesantren Darussalam adalah metode Sorogan dan metode Bandongan. Kemiripan metode Sorogan dengan metode Bandongan pada pesantren Darussalam adalah para pendidik, dalam hal ini santri senior, ustadz, dan kiai, menduduki posisi aktif dan dominan dibandingkan santri.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Thesis Supervisor: Ahmad Sulton
Subjects: 13 EDUCATION > 1399 Other Education > 139999 Education not elsewhere classified
Divisions: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan > Jurusan Pendidikan Agama Islam
Depositing User: Mr Perpustakaan IAIN Ponorogo
Date Deposited: 08 Jan 2024 02:56
Last Modified: 08 Jan 2024 02:56
URI: http://etheses.iainponorogo.ac.id/id/eprint/26936

Actions (login required)

View Item View Item