Konsep Kafaah Dalam Perkawinan Menurut Tokoh NU Ponorogo Perspektif Fikih Munakahat

Ikhwan, Moh. Munirul (2023) Konsep Kafaah Dalam Perkawinan Menurut Tokoh NU Ponorogo Perspektif Fikih Munakahat. Undergraduate (S1) thesis, IAIN PONOROGO.

[img]
Preview
Text
101190060_Moh. Munirul Ikhwan_Hukum Keluarga Islam-2.pdf

Download (944kB) | Preview

Abstract

Ikhwan, Moh. Munirul, 2023. “Konsep Kafaah Dalam Perkawinan Menurut Tokoh NU ‎Ponorogo Perspektif Fikih Munakahat”. Skripsi. Jurusan Hukum Keluarga ‎Islam, Fakultas Syariah, Institut Agama Islam Ponorogo, Dosen Pembimbing: ‎Yudhi Achmad Bashori, M.H.I.‎
Kata kunci: Kafaah, Kontemporer, Tokoh NU Ponorogo‎
Kafaah dalam pernikahan adalah keseimbangan dan keserasian antara calon istri dan ‎calon suami sehingga masing-masing calon tidak merasa berat untuk melangsungkan ‎perkawinan. Keserasian disini dapat dilihat dari sebanding dalam tingkat sosial dan ‎sederajat dalam akhlak serta kekayaan. ‎
Namun ditengah-tengah masyarakat sudah berkembang lagi dengan ditambahkannya ‎organisasi masyarakat keagamaan apa yang diikuti. Ada ormas bahkan mewajibkan ‎anggotanya untuk menikah sesama anggota anggota, ada juga yang membebaskan dan ‎ada yang menganjurkan sesama anggota organisasi sebagai pertimbangan menikah. Oleh ‎karena itu dalam skripsi ini penulis tertarik untuk membahas tentang anjuran pernikahan ‎sesama anggota organisasi menurut Tokoh NU Ponorogo. ‎
Berdasarkan uraian diatas, rumusan masalah yang diambil yaitu: (1) Bagaimana ‎pandangan Tokoh NU Ponorogo terhadap konsep kesamaan anggota sebagai ‎pertimbangan menikah perspektif fikih munakahat?, (2) Bagaimana argumentasi Tokoh ‎NU dalam anjuran pernikahan sesama anggota ormas keagamaan perspektif fikih ‎munakahat?‎
Jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan (fiels research) dengan ‎menggunakan metode kualitatif. Sedangkan Teknik pengumpulan data menggunakan ‎observasi, wawancara, dan dukomentasi. Metode analisis data yang digunakan penelitian ‎ini adalah metode deskriptif-analitis, yang artinya penulis mendeskripsikan masalah ‎kemudian dianalisis menggunakan teori-teori yang telah dijabarkan pada bab sebelumnya.‎
Dari penelitan dapat disimpulkan bahwa Pandangan tokoh NU Ponorogo yang ‎menjadi narasumber mayoritas menyetujui terhadap anjuran pernikahan sesama anggota ‎organisasi sebagai pertimbangan menikah. Yang menyetujui antara lain Ismani, ‎Supriyanto, dan Gus Ulin Nuha. Ketiga tokoh tersebut sependapat bahwa kesamaan ‎organisasi sebagai bentuk usaha menjaga kecocokan bagi suami dan istri. Ketika dalam ‎perkawinan terdapat ketidakseimbangan maka akan banyak menimbulkan kemadzaratan ‎didalamnya. Hal ini selaras dengan fikih munakahat. Adapun yang kurang setuju adalah ‎Suyadi, beliau beranggapan bahwa pernikahan di era sekarang di landasi karena cinta. ‎Argumentasi yang menjadi dasar tokoh NU Ponorogo menyetujui adalah melihat ‎kemashlahatannya. Dengan mempertimbangkan kemashlahatan maka selaras juga dengan ‎fikih munakahat dan sessuai dengan tujuan kafaah. Tujuan kafaah adalah ketentraman ‎dan kelanggengan sebuah rumah tangga. Sedangkan yang kurang setuju karena ‎pernikahan di zaman sekarang dilandasi karena cinta. Namun dari kedua pandangan ‎tersebut dimaksudkan untuk membentuk keluarga yang harmonis. ‎

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Thesis Supervisor: Yudhi Achmad Bashori
Subjects: 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1899 Other Law and Legal Studies > 189999 Law and Legal Studies not elsewhere classified
Divisions: Fakultas Syariah > Jurusan Hukum Keluarga Islam
Depositing User: Mr Perpustakaan IAIN Ponorogo
Date Deposited: 22 Nov 2023 08:32
Last Modified: 22 Nov 2023 08:32
URI: http://etheses.iainponorogo.ac.id/id/eprint/26267

Actions (login required)

View Item View Item