Khuruj Sebagai Kriteria Kesetaraan Ditinjau Dari Konsep Kafa'ah (Studi Pada Tokoh Jama'ah Tabligh Desa Temboro Kec. Bendo Kab. Magetan)

Azhari, Arief (2023) Khuruj Sebagai Kriteria Kesetaraan Ditinjau Dari Konsep Kafa'ah (Studi Pada Tokoh Jama'ah Tabligh Desa Temboro Kec. Bendo Kab. Magetan). Undergraduate (S1) thesis, IAIN Ponorogo.

[img] Text
101190192-ARIEF AZHARI-HUKUM KELUARGA ISLAM.pdf

Download (4MB)

Abstract

Arief Azhari, 2023. Khuruj Sebagai Kriteria Kesetaraan Ditinjau Dari Konsep Kafā’ah (Studi Pada Tokoh Jama’ah Tabligh Desa Temboro Kecamatan Karas Kabupaten Magetan)
Skripsi. Jurusan Hukum Keluarga Islam Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo. Pembimbung Sirojudin Ahmad, M.H
Kata Kunci/Keyword: Kafā’ah, Perkawinan, Jama’ah Tabligh
Kafā’ah menurut Jama’ah Tabligh adalah “kafā’ah berasal dari bahasa arab, dalam dalam kitab-kitab fikih, maknanya adalah kesejajaran, kesederajatan antara suami dengan istri. Dan ketika ingin menikah harus mempertimbangkan 4 hal seperti agama, nasab, harta dan kecantikan. Ini akan jadi masalah manakala derajatnya istri itu lebih tinggi dari suami, tetapi kalau derajatnya suami lebih tinggi maka lebih baik, suami bisa mudah mengatur dan membimbing istrinya. Tokoh Jama’ah Tabligh Desa Temboro menekankan untuk menikah dengan sesama masyarakat anggota Jama’ah Tabligh, dengan tujuan agar dapat menjalankan ibadah dengan mudah dan berjuang untuk upaya dakwah Nabi Muhammad dengan program khuruj fisabillah. Mereka mengatakan khuruj sebagai bentuk kesetaraan dalam pernikahan, secara garis besar, konsep ini berbeda dari ketentuan yang telah diajarkan para ulama fiqih.
Permasalahan yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah Kafā’ah Dan Penerapannya Dalam Pernikahan Ditinjau Dari Hukum Islam Studi Pada Masyarakat Desa Temboro Kec. Karas Kab. Magetan. Rumusan masalahnya yaitu: (1) Bagaimana pandangan tokoh jama’ah tabligh terhadap khuruj sebagai kriteria kafā’ah dari 4 madzhab dalam pernikahan di Desa Temboro Kecamatan Karas Kabupaten Magetan?, (2) Bagaimana kelebihan dan kekurangan kriteria khuruj dalam pernikahan di Desa Temboro Kecamatan Karas Kabupaten Magetan?
Jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan metode kualitatif. Teknik pengumpulan data berupa wawancara secara mendalam, dan dokumentasi serta menggunakan teknik penulisan berupa deskriptif-analitis, yang artinya penulis mendeskripsikan masalah kemudian dianalisis menggunakan teori-teori yang telah dijabarkan pada bab yang telah ditentukan.
Berdasarkan hasil penelitian, pada dasarnya dalam menentukan kriteria kafā’ah masyarakat (Jama’ah Tabligh) Desa Temboro juga mengikuti ulama fikih, seperti mempertimbangkan faktor agama, nasab, kecantikan, harta, pekerjaan. Namun mereka juga mempunyai pandangan tersendiri dalam menentukan kriteria kafā’ah, yaitu: Alim-alimah, Hafidz-hafidzah, dan Khuruj Fisabilillah. Namun, kriteria khuruj ini bukan menjadi keharusan dalam memilih pasangan sehingga penerapannya adalah longgar. Penerapan anjuran harus menikah sesama masyarakat anggota (Jama’ah Tabligh) tidak selalu berjalan mulus yang mana sesuai dengan arahan para ustadz dan kiyai Temboro. Ternyata banyak juga masyarakat anggota (Jama’ah tabligh) yang menikah bukan sesama anggota Jama’ah Tabligh.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Subjects: 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1899 Other Law and Legal Studies > 189999 Law and Legal Studies not elsewhere classified
Divisions: Fakultas Syariah > Jurusan Hukum Keluarga Islam
Depositing User: Miss Perpustakaan IAIN Ponorogo
Date Deposited: 22 Nov 2023 01:59
Last Modified: 22 Nov 2023 01:59
URI: http://etheses.iainponorogo.ac.id/id/eprint/26253

Actions (login required)

View Item View Item