SINONIMITAS DALAM AL-QUR’AN (Studi Lafaz Dīn Dan Millah)

Sayyidah Dwi, Rahmawati (2023) SINONIMITAS DALAM AL-QUR’AN (Studi Lafaz Dīn Dan Millah). Undergraduate (S1) thesis, IAIN Ponorogo.

[img] Text
skrpsi fix sayyidah.pdf

Download (888kB)

Abstract

ABSTRAK
Sayyidah Dwi Rahmawati: Sinonimitas Dalam Al-Qur’an (Studi Lafaz Dīn Dan Millah) Skripsi. Jurusan Ilmu Al-Qur’an Dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin Adab Dan Dakwah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo. Pembimbing Dr. Ahmad Munir, M.Ag.
Kata kunci: Dīn, Millah, sinonimitas
Bahasa arab memiliki keistimewaan yang beragam salah satunya adalah perbendaharaan kosa katanya yang banyak. Fakta ini ditujukkan oleh para ahli bahasa bahwa bahasa arab banyak mengemban sinonim sinonim dalam kata tidak terkecuali dalam al-Qur’an. Banyak para pakar bahasa maupun penafsir al-Qur’an yang menemukan sinonim dalam al-Qur’an akan tetapi banyak pula yang menentang adanya sinonim dalam al-Qur’an. Salah satu contohnya adalah lafaz dīn dan millah. Kedua lafaz ini cukup banyak mengundang perdebatan para pakar bahasa maupun mufasir baik klasik maupun modern. Dengan adanya fenomena ini menarik untuk dibahas lebih lanjut bagaimana penyebutannya dalam al-Qur’an apakah lafaz dīn dan millah mempunyai makna yang sama atau tidak dalam al- Qur’an lalu bagaimana penafsirannya serta bagaimana kontekstualisasi penafsiran terhadap konteks ke-Indonesiaan.
Adapun metode penelitian untuk menjawab fenomena diatas, penelitian ini memanfaatkan metode teori asinonimitas Bintu Syathi’. Metode ini memfokuskan analisis pada lafaz tertentu yang selama ini dianggap memiliki makna yang sama yang dalam konteks ini berupa lafaz dīn dan millah dan seringkali dimaknai dengan “agama”. Dari pengumpulan data ayat berlanjut pada telaah bentuk lafaz din dan millah dalam kaidah bahasa arab dan konteks redaksi keseluruhan ayat sehingga dapat diperoleh makna penyebutan lafaz dīn dan millah dalam al- Qur’an.
Kesimpulan akhir menyatakan bahwa lafaz dīn dan millah tidak bermakna sama. dīn lebih rinci dari millah. Ia mempunyai banyak makna seperti ketundukan, kepasrahan, pembalasan, agama, hukum. Selain itu din digunakan untuk menyebut agama yang dibawa oleh semua nabi sedangkan lafaz millah lebih umum. Prinsip keyakinan yang dalam al-Qur’an banyak disandarkan kepada nabi Ibrahim yang artinya prinsip ajaran tauhid nabi Ibrahim. Penafsiran mengenai kedua lafaz ini disimpulkan bahwa penafsiran klasik cenderung menyatakan bahwa lafaz dīn dan millah adalah sama sedangkan penafsiran modern lebih membedakan antara makna dīn dan millah. Sedangkan kontekstualisasi penafsiran lebih bernuansa inklusif dengan begitu akan terjadi keharmonisan antar agama salah satunya dengan dialog antar agama khususnya antara agama Islam dan Kristen.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Thesis Supervisor: Ahmad Munir
Subjects: 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2299 Other Philosophy and Religious Studies > 229999 Philosophy and Religious Studies not elsewhere classified
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Dakwah > Jurusan Ilmu Al Qur’an dan Tafsir
Depositing User: Miss Perpustakaan IAIN Ponorogo
Date Deposited: 15 Nov 2023 05:28
Last Modified: 15 Nov 2023 05:28
URI: http://etheses.iainponorogo.ac.id/id/eprint/25960

Actions (login required)

View Item View Item