Ardianti, Nila (2023) Jual Beli Mystery Box Di E-commerce Perspektif Hukum Perlindungan Konsumen Dalam Islam. Undergraduate (S1) thesis, IAIN PONOROGO.
|
Text
102190031_NILA ARDIANTI_HUKUM EKONOMI SYARIAH.pdf Download (2MB) | Preview |
Abstract
Mystery box merupakan paket atau kotak misteri yang tidak diketahui isinya oleh
sang pembeli. Contoh kasus yang dialami oleh seorang Youtuber bernama David
yang mencoba membeli mystery box secara online di salah satu toko yang menjual
mystery box seharga 1 juta rupiah, ternyata mystery box tersebut berisi barang�barang yang tidak terlalu penting dan terdapat beras seberat 5 kg namun beras
tersebut sudah hampir kadaluwarsa. Dalam hukum Islam, jual beli yang
dibenarkan adalah jual beli yang seluruh rukun dan syarat jual belinya terpenuhi,
atau bisa dikatakan jual belinya sesuai dengan hukum syariat Islam. Konsumen
memiliki hak untuk mendapatkan barang dan jasa yang sesuai dengan nilai tukar
dan kondisi serta jaminan yang dijanjikan. Di Indonesia, perlindungan konsumen
dalam pembelian online diatur dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999
tentang Perlindungan Konsumen. Dalam hukum Islam, upaya untuk memberikan
perlindungan terhadap konsumen, pembeli mempunyai hak yaitu hak khiyâr.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : (1) Bagaimana praktik jual beli
mystery box di e-commerce dalam hukumislam? (2) Bagaimana perlindungan
konsumen jual beli mystery box di e-commerce perspektif hukum islam dan
Undang-Undang Pelindungan Konsumen Nomor 8 Tahun 1999?
Adapun metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan
jenis penelitian netnografi. Sedangkan teknik pengumpulan data yang dilakukan
penulis adalah menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis
yang digunakan menggunakan metode induktif, yaitu pembahasan yang diawali
dengan mengemukakan dalil-dalil, teori-teori atau ketentuan yang bersifat umum
dan selanjutnya dikemukakan kenyataan yang bersifat khusus.
Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwasannya, (1) Praktik jual-beli mystery
box jual beli gharar karena tidak adanya kepastian terhadap barang yang menjadi
objek transaksi, terlebih lagi barang hanya diketahui oleh salah satu pihak penjual
dan menimbulkan spekulasi dari pihak pembeli, serta terdapat unsur penipuan
(tadli>s) karena foto produk yang ditampilkan pada toko di e-commerce juga tidak
berfokus pada foto mystery box nya saja, melainkan disertai pula dengan tampilan
foto hadiah/barang yang dijanjikan, (2) praktik jual-beli mystery box pada e�commerce kurang memenuhi unsur-unsur yang terdapat pada hukum perlindungan
konsumen yang disebabkan karena tidak terpenuhinya kewajiban para Pelaku
Usaha dalam memberikan kepastian terhadap informasi barang yang dijualnya.
Oleh karena itu, hal ini bertentangan dengan pasal 7 Undang-Undang Nomor 8
Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (UUPK).
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Thesis Supervisor: | ROHMAH MAULIDIA |
Subjects: | 14 ECONOMICS > 1499 Other Economics > 149999 Economics not elsewhere classified |
Divisions: | Fakultas Syariah > Jurusan Hukum Ekonomi Syariah |
Depositing User: | Mr Perpustakaan IAIN Ponorogo |
Date Deposited: | 31 Oct 2023 01:14 |
Last Modified: | 31 Oct 2023 01:14 |
URI: | http://etheses.iainponorogo.ac.id/id/eprint/25795 |
Actions (login required)
View Item |