KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT DOLOPO MADIUN TERHADAP CERAI SIRI

THOHARONI, AMIM (2023) KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT DOLOPO MADIUN TERHADAP CERAI SIRI. Masters thesis, IAIN Ponorogo.

[img]
Preview
Text
FULLTEXT_ETHESES_AMIM THOHARONI.pdf

Download (2MB) | Preview

Abstract

Sejak diberlakukannya Undang Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan secara efektif, yaitu pada tanggal 1 Oktober 1975 diharapkan tidak dimungkinkan lagi terjadinya perceraian di luar prosedur pengadilan. Untuk perceraian harus ada cukup alasan bahwa suami istri itu tidak akan dapat hidup rukun sebagai suami istri. Namun tampaknya, dengan ditetapkannya Undang-Undang Perkawinan tersebut belum begitu berpengaruh bagi sebagian masyarakat, terbukti masih adanya pelaku cerai siri di masyarakat. Padahal cerai siri tersebut dapat menimbulkan dampak negatif bagi pelaku di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam perspektif hukum positif di Indonesia cerai siri melanggar UU Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan dan Kompilasi Hukum Islam.
Penelitian ini mengkaji tentang persepsi masyarakat terhadap cerai siri yang terjadi di wilayah Kecamatan Dolopo Kabupaten Madiun. Berdasarkan problematika di atas, maka penulis mengajukan tiga rumusan masalah sebagai fokus penelitian, yaitu: bagaimana konstruksi sosial masyarakat Dolopo Madiun terhadap cerai siri?, mengapa masih terjadi cerai siri di masyarakat wilayah Dolopo Madiun?, serta apa implikasi cerai siri yang dilakukan masyarakat di wilayah Dolopo Madiun?
Jenis penelitian ini tergolong dalam penelitian kualitatif yang menggambarkan secara utuh fenomena cerai siri. Penelitian ini menggunakan pendekatan sosiologis, yaitu melakukan penyelidikan dengan cara melihat fenomena masyarakat atau peristiwa sosial, politik dan budaya untuk memahami hukum yang berlaku di masyarakat. Sedangkan, perspektif teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori konstruksi sosial, yaitu proses sosial melalui tindakan dan interaksi di mana individu menciptakan secara terus-menerus suatu realitas yang dimiliki dan dialami bersama secara subyektif tentang cerai siri. Untuk memperoleh data lapangan, peneliti memilih teknik pengumpulan data snowball sampling dengan metode observasi, interview dan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kontruksi sosial yang terbangun di masyarakat Dolopo yang menganggap tabu dan harus dihindari terjadinya cerai siri ini menghubungkan 2 (dua) dimensi, yaitu satu sisi perceraian merupakan fakta sosial yang masih sering terjadi, di sisi lain warga diharuskan memproses perceraiannya melalui Pengadilan Agama. Namun terdapat sebagian warga berperilaku menyimpang melakukan cerai siri. faktor dominan yang melatarbelakangi terjadinya perceraian siri dikarenakan oleh 2 (dua) hal, yaitu: 1). Faktor eksternal; adanya pengaruh pemikiran orang yang “ditokohkan” oleh pelaku atau korban cerai siri sebagai acuan dan legitimasi berperilaku dan 2). Faktor internal; kurangnya wawasan dan pengetahuan korban cerai siri serta rasa ego yang berlebihan sehingga mengabaikan peraturan yang berlaku dan kondisi lingkungan sekitar. Sedangkan implikasi/ dampak negatif cerai siri akan dirasakan oleh pasangan suami isteri yang cerai, anak-anaknya, harta kekayaan dan dipertanyakan juga keabsahan nikah siri yang dilakukan setelah cerai siri yang berimbas juga pada administrasi kependudukan dan status anak-anak yang dilahirkan.

Item Type: Thesis (Masters)
Thesis Supervisor: Miftahul Huda dan Rohmah Maulidia
Subjects: 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1899 Other Law and Legal Studies > 189999 Law and Legal Studies not elsewhere classified
Divisions: Program Pascasarjana > Program Studi Magister al-Ahwal al-Syakhshiyyah
Depositing User: Dwi Eliana Sari
Date Deposited: 16 Jun 2023 05:32
Last Modified: 16 Jun 2023 09:05
URI: http://etheses.iainponorogo.ac.id/id/eprint/24777

Actions (login required)

View Item View Item