PENYELESAIAN WARISAN HARTA BERSAMA DI KALANGAN MASYARAKAT PETANI DESA PUCANGANOM KECAMATAN KEBONSARI KABUPATEN MADIUN

Latifatunnissa, Nur (2023) PENYELESAIAN WARISAN HARTA BERSAMA DI KALANGAN MASYARAKAT PETANI DESA PUCANGANOM KECAMATAN KEBONSARI KABUPATEN MADIUN. Undergraduate (S1) thesis, IAIN Ponorogo.

[img]
Preview
Text
101180093-NUR LATIFATUNNISSA-SKRIPSI NASKAH (1).pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

Ada berbagai macam ketentuan harta warisan dalam hukum waris, di antaranya menyebutkan bahwa harta tersebut harus sudah terbebas dari harta orang lain atau harta itu sudah dapat dipastikan milik asli dari almarhum tanpa tercampur harta pasangan maupun tanggungan hutang. Harta yang tercampur di dalamnya ada hak orang lain, baik sedikit atau banyak, menjadikan harta itu tidak sepenuhnya menjadi milik seseorang. Dengan demikian harta itu belum semuanya dapat dikatakan harta warisan sebelum dibersihkan dari campuran hak orang lain. Akan tetapi, pada masyarakat petani Desa Pucanganom Kecamatan Kebonsari Kabupaten Madiun, tidak dilakukan pemisahan harta suami istri sebelum harta dijadikan warisan, sehingga status harta masih bercampur dengan harta orang lain.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (1) bagaimana kedudukan harta bersama menurut masyarakat petani Desa Pucanganom Kecamatan Kebonsari Kabupaten Madiun? (2) bagaimana masyarakat petani Desa Pucanganom membagi harta bersama dalam warisan?
Adapun jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian lapangan (field research) pendekatan kualitatif. Sedangkan teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis adalah menggunakan wawancara. Analisis menggunakan metode induktif. Teori yang digunakan adalah teori waris.
Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa masyarakat mengenal istilah harta bersama tetapi tidak mengetahui dari mana perolehan hartanya. Pada dasarnya segala aktivitas istri sebagai ibu rumah tangga juga memiliki makna ekonomi dan dapat ditetapkan harganya. Maka dari itu, istri bisa dikatakan ikut andil dalam perolehan harta bersama, sehingga istri memiliki harta yang bisa diwariskan. Akan tetapi, penyelesaian warisan pada masyarakat petani tidak menggunakan hukum waris, tetapi menggunakan adat kebiasaan. Ketika suami meninggal, harta dibagikan pada seluruh ahli waris. Sedangkan ketika istri meninggal dan suami masih hidup, tidak ada pembagian warisan. Pengamalan pembagian warisan masyarakat petani Desa Pucanganom ini tidak sesuai dengan ketentuan hukum dan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia bahwa syarat harta bisa diwariskan harus terbebas dari harta orang lain termasuk harta pasangan. Oleh karena itu, harus dilakukan pemisahan harta terlebih dahulu sebelum harta dijadikan warisan.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Thesis Supervisor: Abdul Mun'im
Subjects: 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1899 Other Law and Legal Studies > 189999 Law and Legal Studies not elsewhere classified
Divisions: Fakultas Syariah > Jurusan al-Ahwal al-Syakhshiyyah
Depositing User: Miss Perpustakaan IAIN Ponorogo
Date Deposited: 10 Mar 2023 02:47
Last Modified: 10 Mar 2023 02:47
URI: http://etheses.iainponorogo.ac.id/id/eprint/22550

Actions (login required)

View Item View Item