Kajian Konsep Kesetaraan Gender Dalam Pendidikan Islam (Studi Komparasi Pemikiran Qasim Amin dan Fatima Mernissi)

Putri, Chandra Nirwana Harsono (2022) Kajian Konsep Kesetaraan Gender Dalam Pendidikan Islam (Studi Komparasi Pemikiran Qasim Amin dan Fatima Mernissi). Undergraduate (S1) thesis, IAIN Ponorgo.

[img]
Preview
Text
210316283_Chandra Nirwana Harsono Putri_PAI.pdf

Download (2MB) | Preview

Abstract

Putri, Chandra Nirwana Harsono. 2022. Kajian Konsep Kesetaraan Gender Dalam Pendidikan Islam (Studi Komparasi Pemikiran Qasim Amin dan Fatima Mernissi). Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo. Pembimbing, Siti Rohmaturrosyidah Ratnawati, M.Pd.I.

Kata Kunci : Kesetaraan Gender, Pendidikan Islam, Studi Komparasi
Pendidikan merupakan suatu upaya untuk meningkatkan kualitas hidup bagi setiap manusia. Karena pendidikan merupakan ujung tombak bagi sebuah Negara, maka setiap orang berhak untuk mendapatkan pendidikan yang sepadan, baik itu laki-laki maupun perempuan. Tetapi dalam meraih tujuan keberhasilan dalam proses pendidikan, terdapat beberapa hal yang menjadi faktor penghambatnya, salah satunya adalah ketimpangan gender dalam mengenyam pendidikan. Beberapa ahli mengamati bahwa ketimpangan tersebut disebabkan oleh budaya patriarkal yang langgeng di masyarakat tersebut. Beberapa ahli yang memiliki perhatian besar terhadap kesetaraan gender dalam pendidikan diantaranya adalah Qasim Amin dan Fatima Mernissi yang peneliti jadikan topik utama yang dibahas dalam skripsi ini.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk: 1) Menemukan dan menelaah konsep kesetaraan gender dalam pendidikan Islam menurut perspektif Qasim Amin; 2) Menemukan dan menelaah konsep kesetaraan gender dalam pendidikan Islam menurut perspektif Fatima Mernissi; 3) Menganalisis persamaan dan perbedaan pemikiran kesetaraan gender dalam pendidikan Islam menurut perspektif Qasim Amin dan Fatima Mernissi.
Jenis penelitian ini termasuk penelitian kepustakaan/library research. Adapun data yang digunakan adalah berupa data primer (buku yang dikarang tokoh) dan juga sekunder (buku, jurnal, dan artikel). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif komparasi pemikiran kedua tokoh, kemudian dianalisis dan direkontriksikan dengan kondisi pendidikan Islam sekarang.
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa: 1) Qasim Amin menggagaskan pendidikan sepanjang hayat (long life education) bagi kaum wanita. Ia berpendapat bahwa proses pendidikan wanita tidak hanya diberikan melalui sekolah saja, namun juga harus berjalan seumur hidup yang tidak dibatasi oleh waktu dan tempat. Wanita mendapat hak yang sama dalam mengenyam pendidikan seperti halnya kaum laki-laki, dikarenakan sejahtera atau tidaknya suatu Negara dipengaruhi oleh tingkat intelektual kaum wanita; (2) Fatima Mernissi mengemukakan gagasan pendidikan yang dapat dikatakan sederhana dan sangat mendasar. Namun gagasan Fatima Mernissi hanya dapat diterapkan pada masanya saja; (3) Pemikiran dari Qasim Amin dan Fatima Mernissi terdapat persamaan dan perbedaan. Hal tersebut tak lepas dari latar belakang sosial, pendidikan, dan pengalaman intelektual yang dialami penulis. Mereka sama-sama menggagaskan pendidikan dengan inti keadilan gender tanpa membedakan jenis kelamin. Sedangkan pada perbedaannya, Qasim Amin menggagaskan pendidikan long life education dan Fatima Mernissi menggagaskan pendidikan bagi wanita, salah satunya dengan memanfaatkan media informasi yang dapat dijangkau oleh masyarakat.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Thesis Supervisor: Siti Rohmaturrosyidah Ratnawati
Subjects: 13 EDUCATION > 1399 Other Education > 139999 Education not elsewhere classified
Divisions: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan > Jurusan Pendidikan Agama Islam
Depositing User: Miss Perpustakaan IAIN Ponorogo
Date Deposited: 08 Mar 2023 05:19
Last Modified: 08 Mar 2023 05:19
URI: http://etheses.iainponorogo.ac.id/id/eprint/22478

Actions (login required)

View Item View Item