TAFSIR AL-QUR’AN DAN PENEGUHAN IDENTITAS BUDAYA LOKAL (Ayat-ayat Al-Qur’an tentang Relasi Laki-Laki dan Perempuan dalam Tafsir al-Ibri>z karya K.H Bisri Musthafa)

Rosalina, Arinda (2023) TAFSIR AL-QUR’AN DAN PENEGUHAN IDENTITAS BUDAYA LOKAL (Ayat-ayat Al-Qur’an tentang Relasi Laki-Laki dan Perempuan dalam Tafsir al-Ibri>z karya K.H Bisri Musthafa). Undergraduate (S1) thesis, IAIN Ponorogo.

[img]
Preview
Text
301190032_Arinda Rosalina_IAT.pdf

Download (2MB) | Preview

Abstract

Perkembangan penafsiran Al-Qur’an di Indonesia memperlihatkan hubungan tafsir Al-Qur’an dengan budaya lokal. Hubungan tersebut menghasilkan karya-karya tafsir yang khas dalam berbagai ruang sosial-budaya. Salah satu karya tafsir yang lahir di lingkungan pesantren Jawa dengan memuat nuansa kedaerahan baik tradisi maupun bahasa lokal (Jawa) adalah tafsir al-Ibrῑz karya K.H Bisri Musthafa. Tafsir al-Ibrῑz memuat unsur-unsur lokalitas melalui refleksi hubungan tafsir Al-Qur’an dengan budaya Jawa. Penelitian ini melihat kondisi arus keagamaan yang formalistik dan radikal di era sekarang, tentu membutuhkan pemahaman kontekstual terhadap ayat-ayat Al-Qur’an, khususnya yang menjadi ketertarikan peneliti adalah tentang pola relasi laki-laki dan perempuan dalam konteks budaya Jawa.
Jenis penelitian ini adalah library research atau penelitian pustaka, dengan pendekatan deskriptif-analitis. Tujuan dari penelitian ini adalah 1) Mengkaji secara mendalam bentuk-bentuk representasi identitas budaya Jawa terhadap ayat-ayat relasi laki-laki dan perempuan dalam rumah tangga dan 2) Menganalisa model inter-relasi K.H Bisri Musthafa sebagai penafsir dengan konteks budaya Jawa dalam tafsir al-Ibrῑz. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teori hermeneutika hubungan antara teks, penafsir, dan lingkungannya.
Hasil dari penelitian ini adalah pertama, relasi laki-laki dan perempuan menurut K.H Bisri Musthafa dalam tafsir al-Ibrῑz bahwa laki-laki adalah penguasa dalam rumah tangga. Derajat laki-laki dalam rumah tangga dikatakan lebih tinggi dibandingkan perempuan, sehingga kedudukan perempuan yang berada di bawah kekuasaan tersebut harus patuh kepada laki-laki. Laki-laki sebagai yang menguasai memang memiliki ciri biologis yang kuat dan tangguh, sehingga laki-laki mampu mencari nafkah dan melindungi keluarganya. Di samping itu, perempuan dengan sifat yang cenderung lemah lembut dianggap hanya mampu melakukan tugas di dalam rumah yakni masak, macak, dan manak. Perempuan juga memiliki kodrat reproduksi yakni mengalami masa menstruasi, menopause, dan berkewajiban menyusui anak-anaknya, sehingga dianjurkan kepada mereka untuk tinggal di rumah. Kedua, model hubungan K.H Bisri Musthafa sebagai penafsir dengan konteks budaya Jawa adalah penafsiran K.H Bisri Musthafa meneguhkan budaya Jawa bahwa laki-laki adalah penguasa dalam rumah tangga, sementara perempuan adalah yang dikuasai.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Thesis Supervisor: Anwar Mujahidin
Subjects: 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2299 Other Philosophy and Religious Studies > 229999 Philosophy and Religious Studies not elsewhere classified
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Dakwah > Jurusan Ilmu Al Qur’an dan Tafsir
Depositing User: Miss Perpustakaan IAIN Ponorogo
Date Deposited: 01 Mar 2023 02:50
Last Modified: 01 Mar 2023 02:50
URI: http://etheses.iainponorogo.ac.id/id/eprint/22309

Actions (login required)

View Item View Item