Sima'an Al-Qur'an Bagi Santri Mahasiswi Pondok Pesantren darul Huda (Analisis Motif dan Makna)

Maghfiroh, Zakiyatul (2022) Sima'an Al-Qur'an Bagi Santri Mahasiswi Pondok Pesantren darul Huda (Analisis Motif dan Makna). Undergraduate (S1) thesis, IAIN Ponorogo.

[img]
Preview
Text
SIMAAN.pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

Kata Kunci: Sima’an Al-Qur’an, Pondok Pesantren Darul Huda, Santri Mahasiswi, Analisis Motif dan Makna
Pondok Pesantren Darul Huda merupakan salah satu pondok pesantren besar di Ponorogo, didirikan oleh K.H Hasyim sholeh pada tanggal 3 Maret 1968. Pendidikan dan pengajaran menggunakan metode salafiyah-haditsah yang diterapkan dalam bentuk pendidikan formal dan non formal. Salah satu pendidikan non formal tersebut adalah sima’an Al-Qur’an. Sima’an Al-Qur’an selasa pagi berdasarkan pernyataan dari banyak pihak, memiliki makna yang mendalam bagi santri yang mengikuti dan memberikan pengaruh perubahan ke arah kebaikan. Oleh karena demikian, peneliti tertarik untuk menganalisis motif dan makna santri mahasiswi ketika mengikuti sima’an Al-Qur’an tersebut dengan pisau analisis teori pemaknaan yang ditawarkan Alfred Schutz.
Permasalahan yang telah dipaparkan kemudian dirumuskan menjadi dua rumusan masalah; pertama bagaimana motif santri mahasiswi mengikuti sima’an Al-Qur’an di Pondok Pesantren Darul Huda; kedua bagaimana makna sima’an Al-Qur’an bagi santri mahasiswi Pondok Pesantren Darul Huda. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Data-data dikumpulkan melalui teknik observasi partisipan, wawancara mendalam, dan dokumentasi.
Penelitian ini kemudian menghasilkan beberapa kesimpulan. Pertama, santri mahasiswi mengikuti kegiatan sima’an Al-Qur’an memiliki motif “sebab”; mendekatkan diri kepada Allah, kewajiban dan membutuhkan waqof, membuktikan kecintaan dan ketaatan, melatih profesionalitas diri dan menantang kemampuan bersosial, membutuhkan siraman ruhani dan semangat, keyakinan bahwa majlis Al-Qur’an penuh berkah dan pertolongan Allah, kebiasaan sejak kecil, mengisi waktu luang dengan hal positif, senang mendengarkan bacaan Al-Qur’an, sekaligus riyadhoh; serta motif “tujuan”; mendapat ilmu, manfaat, dan barokah Al-Qur’an, mendapat sanad keilmuan yang jelas, mendapat ridho Allah dan guru, dapat istiqomah melakukan kebaikan, dikumpulkan bersama orang-orang yang mencintai Al-Qur’an, dapat selalu mengingat Allah dan akhirat, dapat dekat dan sambung dengan guru, mendapatkan kenyamanan, ketenangan hati, ketentraman jiwa, dan kejernihan fikiran, serta mendapatkan pertolongan Allah dalam setiap urusan. Kedua, sima’an Al-Qur’an bagi santri mahasiswi memiliki makna subyektif; spiritual, obat hati, dan perbaikan diri; serta makna obyektif; edukasi, latihan hidup bermasyarakat, menghubungkan sanad keilmuan, bukti kecintaan dan ketaatan, serta dimaknai sebagai kegiatan atau rutinitas positif.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Thesis Supervisor: Irma Rumtianing U. H.
Subjects: 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2299 Other Philosophy and Religious Studies > 229999 Philosophy and Religious Studies not elsewhere classified
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Dakwah > Jurusan Ilmu Al Qur’an dan Tafsir
Depositing User: Miss Perpustakaan IAIN Ponorogo
Date Deposited: 24 Nov 2022 02:15
Last Modified: 24 Nov 2022 02:15
URI: http://etheses.iainponorogo.ac.id/id/eprint/21836

Actions (login required)

View Item View Item