Konsep Talak Yang Dapat Menyebabkan Putusnya Hubungan Pernikahan Perspektif Wahbah Az-Zuhaili, Muhammad Jawad Mughniyah,dan Kompilasi Hukum Islam

Arista Yuniarti, AY (2022) Konsep Talak Yang Dapat Menyebabkan Putusnya Hubungan Pernikahan Perspektif Wahbah Az-Zuhaili, Muhammad Jawad Mughniyah,dan Kompilasi Hukum Islam. Masters thesis, IAIN.Ponorogo.

[img]
Preview
Text
Tesis Arista.pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

Tesis ini merupakan hasil dari penelitian kepustakaan yang berjudul “Konsep Talak yang Dapat Menyebabkan Putusnya Hubungan Pernikahan Perspektif Wahbah Az-Zuh}aili>, Muhammad Jawad Mughniyah, dan Kompilasi hukum Islam”. Problem akademik yang dirasakan oleh penulis bahwa dalam fikih memperioritaskan hak talak dipegang oleh suami. Namun, hal ini masih banyak perbedaan tentang syarat dan rukun talak di mana dalam ulama Sunni mempermudah terjadinya talak. Kapan dan dimanapun suami mengucapkan talak sah dan jatuh. Menurut ulama Syi’ah justru mempersulit terjadinya talakdengan mendatangkan dua orang saksi dan menggunakan redaksi yang khusus. Perceraian di Indonesia harus dilakukan di depan sidang pengadilan. Apabila terjadi di luar Pengadilan Agama maka talaknya tidak sah, karena tidak mempunyai kekuatan hukum yangkuat.Dari problem diatasmaka terdapat dua rumusan masalah yang meliputi:(1)Bagaimana konsep talak yang dapat menyebabkan putusnya hubungan pernikahan menurut pendapat Wahbah Az-Zuh}aili>,Muhammad Jawad Mughniyah, dan Kompilasi Hukum Islam? (2) Bagaimana istinba>t hukum yang dipakai oleh Wahbah Az-Zuh}aili>, Muhammad Jawad Mughniyah, dan Kompilasi Hukum Islam dalam menentukan talak? Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwaniat suami menjadi penentu sah atu tidaknya talak dan melarang perceraian tanpa adanya sebab.Mengenai perbedaanya terletak pada redaksi talak yang digunakan dan saksi dalam talak.Adapun dalam mengistinba>tkan hukum Wahbah Az-Zuh}aili> dan Muhammad Jawad sama-sama menggunakan Al-Qur’an, Sunnah, dan Ijmak. Adapun perbedaannya terletak pada cara memahami Sunnah, dan Ijmak, kemudian Jawad tidak menggunakan qiya>s dalam menentukan hukum melainkan menggunakan akal. sehingga relevansi ketentuan talak dari kedua tokoh yakni Wahbah Az-Zuh}aili>, Muhammad Jawad dan KHI dalam menentukan persoalan talak terletak pada tata cara pelaksanaannya. Dimana menurut kedua tokoh tersebut talak tidak perlu dilakukan di depan sidang pengadilan dimanapun talak diucapkan maka saat itu juga jatuh talaknya, karena talak merupakan hak suami. Namun,di Indonesia talak harus dilakukan di depan sidang pengadilan alasannya agar suami tidak menyalahgunakan haknya dalam menjatuhkan talak dan juga si isteri mendapat perlindungan dan kepastian hukum.

Item Type: Thesis (Masters)
Thesis Supervisor: Saifullah
Subjects: 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1899 Other Law and Legal Studies > 189999 Law and Legal Studies not elsewhere classified
Divisions: Program Pascasarjana > Program Studi Magister al-Ahwal al-Syakhshiyyah
Depositing User: Miss Perpustakaan IAIN Ponorogo
Date Deposited: 25 Nov 2022 07:24
Last Modified: 25 Nov 2022 07:24
URI: http://etheses.iainponorogo.ac.id/id/eprint/21823

Actions (login required)

View Item View Item