Deviasi Arah Kiblat dan Hubungannya dengan Keabsahan Ibadah Salat dalam Kajian Fikih (Studi Kasus di Masjid Fathun Nashri Kelurahan Madiun Lor Kecamatan Manguharjo Kota Madiun)

Moch, Hanifuddin (2022) Deviasi Arah Kiblat dan Hubungannya dengan Keabsahan Ibadah Salat dalam Kajian Fikih (Studi Kasus di Masjid Fathun Nashri Kelurahan Madiun Lor Kecamatan Manguharjo Kota Madiun). Undergraduate (S1) thesis, IAIN PONOROGO.

[img]
Preview
Text
upload ethesis.pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

Syarat sah ibadah salat ialah menghadap kiblat. Menghadap ke arah kiblat merupakan suatu keharusan yang harus dipenuhi karena termasuk yang menentukan kesahihan salat. Oleh sebab itu, perhitungan arah kiblat arah di hitung secara matang untuk mengetahui ke arah mana Ka’bah di Makkah sehingga tidak sampai mengalami kemelencengan arah atau deviasi, hal ini di buktikan masih banyak masjid yang ada di Indonesia khususnya di Kota Madiun yang arah kiblatnya masih belum tepat ke arah Ka’bah, seperti halnya permaslahan arah kiblat yang belum tepat di masjid Fathun Nashri Kelurahan Madiun Lor Kota Madiun, yang mana sempat terjadi polemik mengenai arah kiblat di masjid tersebut, yaitu yang pada awal mulanya arah kiblat mengikuti arah kunstruksi masjid kemudian sempat dirubah oleh seorang jamaah nya menjadi sedikit serong ke arah utara, namun saat ini arah kiblat masjid tersebut kembali mengikuti bangunan masjid seperti semula.
Untuk mendeskripsikan problematika tersebut peneliti merumuskan masalah sebagai berikut ini yang pertama Bagaimana toleransi terhadap deviasi arah kiblat yang terjadi di Masjid Fathun Nashri Kelurahan Madiun Lor Kota Madiun? Kedua, bagaimana analisis fikih terhadap keabsahan salat bagi jamaah masjid Fathun Nashri menurut dari fikih arah kiblat?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut peneliti menggunakan metode kualitatif dimana peneliti terjun langsung di lapangan untuk melakukan observasi dan juga wawancara di lokasi penelitian, dan analisis yang digunakan adalah analisis induktif dimana menekankan pada pengamatan dahulu kemudian menarik kesimpulan dari pengamatan tersebut.
Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tingkat deviasi sebesar kurang lebih 6 di masjid Fathun Nashri masih dapat di toleransi karena neskipun arah kiblat nya tidak tepat lurus ke arah Ka’bah setidaknya masih menghadap ke bangunan masjidil haram, jikalau masih belum lurus ke arah masjidil haram maka masih lurus ke kota Makkah yang sangaat luas. Adapun secara kajian fikih, meskipun terdapat deviasi kiblat di masjid Fathun Nashri, namun salat di masjid tersebut tetap di hukumi sah dikarenakan dari beberapa pendapat ulama Mazhab masih ada kelonggaran bagi yang tinggal jauh di luar kota Mekkah cukup menghadap ke arah kiblat saja (jihat al ka’bah).

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Thesis Supervisor: Ahmad Junaidi
Subjects: 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1899 Other Law and Legal Studies > 189999 Law and Legal Studies not elsewhere classified
Depositing User: Miss Perpustakaan IAIN Ponorogo
Date Deposited: 23 Nov 2022 03:58
Last Modified: 23 Nov 2022 03:58
URI: http://etheses.iainponorogo.ac.id/id/eprint/21664

Actions (login required)

View Item View Item