Pembagian Warisan Terhadap Anak Angkat Menurut Kompilasi Hukum Islam Dan Hukum Perdata

Widyastuti, Mey (2022) Pembagian Warisan Terhadap Anak Angkat Menurut Kompilasi Hukum Islam Dan Hukum Perdata. Undergraduate (S1) thesis, IAIN Ponorogo.

[img]
Preview
Text
Mey Widyastuti-101180076-Etheses.pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

ABSTRAK
Widyastuti, Mey, 2022. Pembagian Warisan Terhadap Anak Angkat Menurut Kompilasi Hukum Islam Dan Hukum Perdata. Skripsi. Jurusan Hukum Keluarga Islam Fakultas Syari’ah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo, Pembimbing Lia Noviana, M.H.I

Kata Kunci: Waris Anak Angkat, Kompilasi Hukum Islam, Hukum Perdata.
Waris adalah perpindahan hak kebendaan dari orang meninggal kepada ahli waris yang masih hidup. Akan tetapi, pada kenyataan tidak semua orang memiliki ahli waris terutama ahli waris keturunan, keturunan merupakan dambaan dari perkawinan. Sehingga beberapa orang melakukan pengangkatan anak, Seorang anak layak memiliki kehidupan yang baik dari keluarganya, tetapi keadaan tersebut tidak dapat dirasakan oleh beberapa anak yang orang tuanya meninggal, sehingga oleh keluarga lain diangkat menjadi anak angkat. Keberadaan anak angkat memungkinkan adanya problema yang tinggi terutama hal kewarisan, Sehingga pada saatnya anak angkat dapat diperhitungkan keberadaannya sebagai orang yang berhak mendapatkan warisan dari orang tua angkat yang telah meninggal.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (1)Bagaimana status anak angkat menurut Kompilasi Hukum Islam dan Hukum Perdata? (2) Bagaimana hak waris anak angkat menurut Kompilasi Hukum Islam dan Hukum Perdata?

Adapun Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research) dengan pendekatan komparatif pustaka yaitu suatu penelitian membandingkan persamaan dan perbedaan antara KHI dan Hukum Perdata. Teknik Pengumpulan data dengan memahami bahan baku primer dan sekunder yang berkaitan penelitian melalui media offline dan online.

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa agar anak angkat tidak terlantar dan mendapatkan kehidupan yang layak, maka anak angkat menurut Kompilasi Hukum Islam Pasal 209 tidak berkedudukan sebagai ahli waris dari orang tua angkat, status anak angkat tetap menjadi anak kandung dari orang tua kandungnya. Sedangkan menurut Pasal 14 Staatsblad 1917, bahwa anak angkat berkedudukan sebagai ahli waris orang tua angkatnya. Mengenai hak waris anak angkat menurut Kompilasi Hukum Islam anak angkat tidak menjadi ahli waris dari orang tua angkat namun mendapatkan harta warisan melalui wasiat wajibah maksimal sebanyak 1/3 bagian. Sementara menurut Hukum Perdata Staatsblad 1917 Nomor 129, Anak angkat menjadi ahli waris dari orang tua angkat dan menjadi ahli waris golongan pertama yang bagiannya warisannya sama dengan yang diperoleh anak kandung dari orang tua angkatnya.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Thesis Supervisor: Lia Noviana
Subjects: 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1899 Other Law and Legal Studies > 189999 Law and Legal Studies not elsewhere classified
Divisions: Fakultas Syariah > Jurusan al-Ahwal al-Syakhshiyyah
Depositing User: Miss Perpustakaan IAIN Ponorogo
Date Deposited: 15 Nov 2022 03:39
Last Modified: 15 Nov 2022 03:39
URI: http://etheses.iainponorogo.ac.id/id/eprint/20833

Actions (login required)

View Item View Item