...(LENGKAPI STEMPEL PADA LEMBAR PERSETUJUAN, UPLOAD ULANG)...TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBATALAN KHITBAH (Studi Kasus Di Desa Ringinputih Kecamatan Sampung Kabupaten Ponorogo)

Nandrini, Evi (2022) ...(LENGKAPI STEMPEL PADA LEMBAR PERSETUJUAN, UPLOAD ULANG)...TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBATALAN KHITBAH (Studi Kasus Di Desa Ringinputih Kecamatan Sampung Kabupaten Ponorogo). Undergraduate (S1) thesis, IAIN Ponorogo.

[img]
Preview
Text
EVI NANDRINI-SKRIPSI.pdf

Download (905kB) | Preview

Abstract

Meminang artinya menyatakan permintaan untuk menikah dari seorang
laki-laki kepada seorang perempuan atau sebaliknya atau melalui perantara
seseorang yang dipercayai. Dengan seiring berjalannya hubungan maka tidak
menutup kemungkinan akan terjadi keraguan. Keraguan sebelum menikah
bukanlah sebuah pertanda harus membatalkan pernikahan tersebut. Keraguan
yang terjadi sebelum melangsungkan pernikahan adalah hal yang umum namun
tidak wajar, akibat dari keraguan tersebut dapat terjadinya pembatalan khitbah.
Pembatalan khitbah berakibat pada barang yang telah diberikan tersebut, karena
pada dasarnya barang tersebut bukan mahar sehingga tidak wajib diberikan ketika
khitbah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Bagaimana alasan dan akibat
pembatalan khitbah perspektif hukum Islam di Desa Ringinputih Kecamatan
Sampung Kabupaten Ponorogo.
Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu, 1. Bagaimana tinjauan
hukum Islam terhadap alasan pembatalan khitbah di Desa Ringinputih,
Kecamatan Sampung, Kabupaten Ponorogo? 2. Bagaimana tinjauan hukum Islam
terhadap akibat pembatalan khitbah di Desa Ringinputih, Kecamatan Sampung,
Kabupaten Ponorogo?
Adapun metode penelitian ini menggunakan penelitian lapangan (field
research) dengan pendekatan kualitatif. Sedangkan teknik pengumpulan data
dengan menggunakan teknik wawancara. Metode analisis yang digunakan dalam
penelitian ini adalah menggunakan metode deskriptif.
Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa alasan pembatalan khitbah
dari salah satu pihak dalam hukum Islam diperbolehkan, karena alasan tersebut
telah dipertimbangkan matang-matang dan dikhawatirkan apabila terjadi
pernikhan akan membawa kemafsadatan. Sedangkan akibat pembatalan khitbah
berpengaruh pada barang seserahan, dimana menurut madzhab Syafi’i disamakan
dengan hibah yaitu pihak yang memberikan hibah berhak menarik kembali
apabila terjadi pembatalan pernikahan, kecuali terdapat uzur seperti barang
makanan dan minuman telah habis karena digunakan atau rusak.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Thesis Supervisor: Udin Safala
Subjects: 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1899 Other Law and Legal Studies > 189999 Law and Legal Studies not elsewhere classified
Divisions: Fakultas Syariah > Jurusan al-Ahwal al-Syakhshiyyah
Depositing User: Miss Perpustakaan IAIN Ponorogo
Date Deposited: 07 Nov 2022 01:41
Last Modified: 07 Nov 2022 01:41
URI: http://etheses.iainponorogo.ac.id/id/eprint/20696

Actions (login required)

View Item View Item