Penerapan Al-Qardh Terhadap Pelaksanaan Qardhul Hasan Di BMT Hasanah Ponorogo Perspektif Fiqh Muamalah

Yuliana, Rhohmah (2022) Penerapan Al-Qardh Terhadap Pelaksanaan Qardhul Hasan Di BMT Hasanah Ponorogo Perspektif Fiqh Muamalah. Undergraduate (S1) thesis, IAIN Ponorogo.

[img]
Preview
Text
SKRIPSI PUBLIKASI.pdf

Download (10MB) | Preview

Abstract

ABSTRAK
Yuliana, Rhohmah, 2022. Penerapan Al-Qardh Dalam Pelaksanaan Qardhul H{asan Di BMT Hasanah Ponorogo Perspektif Fiqh Muamalah. Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo. Pembimbing Martha Eri Safira, M.H.

Kata kunci: Qardhul H{asan, BMT Hasanah Ponorogo

Qardhul h{asan di BMT Hasanah terbagi menjadi dua yaitu dari tamwil BMT dan dari Bankziska. Sumber dana tamwil BMT diperoleh dari penghimpunan dana simpanan wadi’ah, sedangkan qardhul h{asan di Bankziska penghimpunan dananya diperoleh dari dana infak, shadaqah, zakat, dan dana sosial keagamaan lainnya. Jangka waktu qardh di BMT Hasanah sangat terbatas dengan maksimal batas waktu pembayaran selama 3 bulan. Hal ini membuat beberapa nasabah qardhul h{asan di BMT Hasanah kesulitan dalam melunasi kewajibannya sesuai dengan waktu yang telah disepakati.
Berdasarkan latar belakang maka rumusan masalah dalam penelitian ini meliputi: 1) bagaimana penerapan al-Qardh terhadap sumber dana qardhul h{asan di BMT Hasanah Ponorogo ditinjaun dari teori fiqih muamalah? 2) bagaimana penerapan al-Qardh dalam penanganan nasabah yang belum bisa melunasi kewajibannya di BMT Hasanah Ponorogo ditinjau dari teori fiqih muamalah?
Adapun penelitian ini merupakan penelitian hukum empiris dengan jenis penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan kualitati. Pengumpulan datanya dengan menggunakan wawancara, dan dokumentasi. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode induktif.
Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa; Pertama, dana qardhul h{asan yang berasal dari simpanan wadi’ah dalam teori fiqh boleh untuk digunakan asalkan dijamin penggunaanya dan ada pembaharuan akad saat dana tersebut digunakan untuk pembiayaan qardhul h{asan. Akan tetapi pihak BMT Hasanah tidak melakukan pembaharuan akad dengan nasabah. Pada dasarnya menurut jumhur ulama saat status wadi’ah berubah maknanya menjadi sesuatu hal yang harus dijamin maka batallah akad wadi’ah tersebut karena telah berubah karakteristiknya sehingga diperlukan pembaharuan akad kembali. Kedua, Penanganan nasabah qardhul h{asan yang belum bisa melunasi kewajibannya di BMT Hasanah sesuai dengan Hukum Islam, yaitu dengan memastikan ketidakmampuan nasabah dalam melunasai pinjaman, maka pihak BMT Hasanah melakukan perpanjangan akad. Bagi nasabah yang meninggal dunia, sakit keras, serta yang mengalami kepailitan tetap dalam usahanya maka pihak BMT Hasanah akan menghapus sebagian atau seluruh kewajibannya.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Thesis Supervisor: Martha Eri Safira
Subjects: 14 ECONOMICS > 1499 Other Economics > 149999 Economics not elsewhere classified
Divisions: Fakultas Syariah > Jurusan Muamalah
Depositing User: Miss Perpustakaan IAIN Ponorogo
Date Deposited: 08 Jun 2022 06:30
Last Modified: 08 Jun 2022 06:30
URI: http://etheses.iainponorogo.ac.id/id/eprint/18565

Actions (login required)

View Item View Item