Ikhwan, Munirul (2022) BATAS AURAT PEREMPUAN DALAM AL-QUR’AN (Studi Komparasi Penafsiran Ayat-ayat Batas Aurat Perempuan dalam Tafsir al-Misbah dan Tafsir Fi Zhilali al-Qur’an). Undergraduate (S1) thesis, IAIN Ponorogo.
|
Text
full watermak.pdf Download (1MB) | Preview |
Abstract
ABTRAK
Ikhwan, Munirul. 2022. Batas Aurat Dalam Al-Qur’an (Studi Komparasi Penafsiran Ayat-ayat Batas Aurat Dalam Tafsir al-Misbah dan Tafsir Fi Zhilali al-Qur’an). Skripsi. Jurusan Ilmu al-Qur’an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo. Pembimbing: Dr. Ahmad Munir, M.Ag.
Kata Kunci: Aurat, perempuan, al-Misbah, Fi Zhilali al-Qur’an
Allah mewajibkan bagi manusia baik pria maupun wanita untuk menutup auratnya, terutama bagi kaum wanita karena keindahan tubuhnya dapat menimbulkan syahwat bagi kaum laki-laki. Dan apabila aurat diumbar dapat menimbulkan perbuatan tidak terpuji. Hal ini di dalam penulis memfokuskan pembahasannya pada al-Qur’an surah al-Nur ayat 30-31 dan al-Ahzab ayat 59, yaitu dimana ayat yang paling spesifik membahas Batas Aurat Perempuan dalam al-Qur’an.
. Peneliti ingin mengkaji lebih lanjut tentang Batas Aurat Perempuan dalam al-Qur’an bila di kaji menggunakan metode komparasi antara Tafsir al-Mishbah dan Tafsir Fi Zhilali al-Qur’an. Sehingga peneliti memunculkan pertanyaan 1) Bagaimana penafsiran ayat-ayat batas aurat perempuan dalam Tafsir al-Mishbah, 2) Bagaimana penafsiran ayat-ayat batas aurat perempuan dalam Tafsir Fi Zhilali al-Qur’an, 3) Apakah persamaan dan perbedaan penafsiran ayat-ayat tentang batas aurat perempuan antara tafsir al-Misbah dan tafsir Fi Zhilali al-Qur’an.
Penelitian ini menggunakan metode komparasi. Adapun langkahnya; menentukan tema, menentukan fokus ayat untuk selanjutnya akan dibahas, memjelaskan penafsiran ayat tersebut di Tafsir al-Misbah, menjelaskan penafsiran ayat tersebut di Tafsir Fi Dzilali al-Qur’an, dan selanjutnya menjelaskan persamaan dan juga perbedaan dari penafsiran keduanya.
Adapun hasil penelitian ini yaitu: 1) Kesamaan penafsiran surah al-Nur ayat 30-31 dan al-Ahzab ayat 59 di tafsir al-Misbah dan tafsir Fi Zhilali al-Qur’an tentang perintah untuk; a) penundukkan pandangan dan menjaga kemaluan untuk bagi laki-laki/perempuan, b) larangan menampakkan perhiasannya(kecuali yang nampak), c) memakai jilbab mulai dari rambut sampai dada kecuali kepada laki-laki yang bukan mahram, d) larangan melakukaan kegiatan apapun yang dapat menimbulkan sahwat laki-laki, e) menutup aurat guna membedakan antara mukminah merdeka dan budak. 2) Adapun perbedaan penafsiran nya yaitu a) al-Misbah: boleh melihat wajah dan telapak tangan wanita asal tidak sahwat, Fi Dzilali al-Qur’an: tidak boleh melihat wajah dan tubuh wanita agar tidak sahwat, b) al-Misbah: perintah menjaga kelamin berarti larangan untu melihat kelamin lawan jenis, Fi Dzilali al-Qur’an: menjaga kelamin termasuk manfaat dari menundukkan pandangan, c) al-Misbah: makna perintah menundukkan pandangan untuk wanita sama perntah kepada laki-laki, Fi Dzilali al-Qur’an: larangan untuk memberikan pandangan kepada laki-laki agar tidak timbul rasa sahwat, d) al-Misbah: perintah berjilbab bukan untuk dipaksakan tetapi anjuran, Fi Dzilali al-Qur’an: untuk membedakan mukminah merdeka dan budak.
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Thesis Supervisor: | Ahmad Munir |
Subjects: | 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2299 Other Philosophy and Religious Studies > 229999 Philosophy and Religious Studies not elsewhere classified |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Dakwah > Jurusan Ilmu Al Qur’an dan Tafsir |
Depositing User: | Miss Perpustakaan IAIN Ponorogo |
Date Deposited: | 07 Jun 2022 08:15 |
Last Modified: | 07 Jun 2022 08:15 |
URI: | http://etheses.iainponorogo.ac.id/id/eprint/18486 |
Actions (login required)
View Item |