Makna Fungsional Pembacaan Ayat-ayat Al-Qur'an dalam Prosesi Tingkeban Adat Jawa (Studi Living Quran di Desa Lembah, Babadan, Ponorogo)

Abdul Aziz, Ilyas (2022) Makna Fungsional Pembacaan Ayat-ayat Al-Qur'an dalam Prosesi Tingkeban Adat Jawa (Studi Living Quran di Desa Lembah, Babadan, Ponorogo). Undergraduate (S1) thesis, IAIN Ponorogo.

[img]
Preview
Text
ILYAS ABDUL AZIZ 301180012 IAT-A'8 - SKRIPSI.pdf

Download (2MB) | Preview

Abstract

Penelitian ini membahas tentang pembacaan ayat-ayat Al-Qur’an yang dilakukan di dalam proses tingkeban adat Jawa desa Lembah, Babadan, Ponorogo. Tingkeban merupakan suatu prosesi adat Jawa yang dilakukan untuk mendoakan kehamilan seorang yang akan menjadi ibu dan mendoakan bayi yang dikandungnya.
Berangkat dari permasalahan di atas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah: Pertama, bagaimana praktek pembacaan ayat/surah Al-Quran pada prosesi tingkeban adat Jawa di desa Lembah, Babadan, Ponorogo. Kedua, bagaimana makna fungsional ayat/surah Al-Qur’an sebagai bacaan dalam prosesi tingkeban adat Jawa di desa Lembah, Babadan, Ponorogo.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan penelitian lapangan. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan 3 metode, yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Penelitian ini berfokus pada praktek dan pemaknaan dari prosesi tingkeban. Adapun penganalisaan data dari penelitian ini adalah dengan menggunakan teori fungsional Malinowski dan Living Quran perspektif fungsional Ahimsa-Putra. Penelitian ini bertujuan untuk: Pertama, menganalisis praktek dari pembacaan ayat-ayat Al-Qur’an pada prosesi tingkeban. Kedua, menganalisis makna fungsional pembacaan ayat-ayat Al-Qur’an pada proses tingkeban.
Penelitian ini menghasilkan temuan yang menunjukkan bahwa proses tingkeban adat Jawa di Desa Lembah, Babadan, Ponorogo ini menghadirkan tokoh agama, tokoh adat, dan masyarakat. Prosesi tingkeban juga membutuhkan peralatan atau bahan-bahan (ubarampe) tertentu. Terdapat perbedaan di dalam penulisan atau pengukiran di kambil gadhing, yaitu Berjonggo desa Lembah menuliskan dua kalimat syahadat beserta rajah tertentu, bukan gambar tokoh wayang Werkudara. Selain itu pelaksanaan tingkeban di desa Lembah juga fleksibel. Dalam prosesi tingkeban adat Jawa di desa Lembah, Babadan, Ponorogo terdapat berbagai makna fungsional. Makna fungsional tingkeban ada dua, yaitu, Pertama, fungsi keagamaan, tingkeban menjadi sarana untuk berdoa, menjadi ajang untuk menjalin silaturahmi, serta menjadi sarana untuk menghidupkan Al-Qur’an melalui ‘ama>liyah-‘ama>liyah tradisi. Kedua, fungsi sosio-kultural, tingkeban menjadi sarana untuk memenuhi aspek biologis, seperti kebutuhan sosial dan kebutuhan tercukupinya makanan. Kemudian tingkeban juga menjadi sarana untuk memenuhi aspek psikologis, seperti kebutuhan dukungan moral, dukungan mental, hati yang puas, dan dukungan psikis, serta dukungan secara lahir dan secara batin.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Thesis Supervisor: Muh Tasrif
Subjects: 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2299 Other Philosophy and Religious Studies > 229999 Philosophy and Religious Studies not elsewhere classified
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Dakwah > Jurusan Ilmu Al Qur’an dan Tafsir
Depositing User: Miss Perpustakaan IAIN Ponorogo
Date Deposited: 07 Jun 2022 01:24
Last Modified: 07 Jun 2022 01:24
URI: http://etheses.iainponorogo.ac.id/id/eprint/18419

Actions (login required)

View Item View Item