Keindahan Makna dalam Kisah Nabi Khidir dan Nabi Musa

Rohmah, Wahidatur (2022) Keindahan Makna dalam Kisah Nabi Khidir dan Nabi Musa. Undergraduate (S1) thesis, IAIN Ponorogo.

[img]
Preview
Text
Wahidatur Rohmah 21017014 IAT.pdf

Download (3MB) | Preview

Abstract

Wahidatur Rohmah, 2022. Keindahan Makna dalam Kisah Nabi Khidir dan Nabi Musa. Skripsi. Jurusan Ilmu al-Qur’an dan Tafsir. Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo. Pembimbing, Dr. M. Irfan Riyadi, M.Ag.

Kata Kunci: Keindahan Makna, Kisah Nabi Khidir dan Nabi Musa

Al-Qur’an merupakan mukjizat yang digunakan Nabi Muhammad SAW. untuk menampakkan kebenaran pengakuannya sebagai rasul. Keunikan al-Qur’an dari segi bahasa merupakan kemukjizatan pertama yang ditunjukkan kepada masyarakat Arab 15 abad yang lalu. Berangkat dari sini penulis tertarik untuk membahas kebahasaan al-Qur’an dari segi bala>ghahnya terfokus pada al-Muh{assina<t al-Ma‘nawiyyah pada kisah Nabi Khidir & Nabi Musa yang termaktub dalam QS. al-Kahfi ayat 60-82.
Penelitian bersifat kepustakaan (library research) yang sumber primernya adalah al-Quran dan sumber sekundernya adalah kitab-kitab tafsir, kitab-kitab bala>ghah, buku-buku yang didalamnya mengungkap pembahasan tentang al-muh{assina<t al-ma‘nawiyyah, jurnal-jurnal ilmiah dan literatur lainnya yang berhubungan dengan tema yang penulis angkat sebagai penelitian ini. Data diperoleh dengan metode dokumenter kemudian diolah dengan menggunakan metode deskriptif-analitis, yaitu menyusun data dalam bentuk deskripsi kemudian disertai dengan analisis terhadap data yang diperoleh. Penelitian ini menggunakan kajian teori stilistika dan ilmu Bala>ghah.
Ada 3 macam al-muh{assina<t al-ma‘nawiyyah yang terdapat dalam kisah Nabi Khidir & Nabi Musa yaitu; t}iba>q, iltifa>t dan uslu>b al-h}aki>m. Adapun maksud penggunaan al-muh{assina<t al-ma‘nawiyyah yang ada dalam kisah Nabi Khidir & Nabi Musa yaitu: (1) penggunaan kata-kata yang berlawanan tidak merusak tatanan makna, melainkan akan menambah keindahan makna, ibarat pakaian atau perhiasan yang menampilkan desain atau warna yang kontras, akan meningkatkan daya guna serta keindahan peralatan tersebut, (2) dengan gaya bahasa iltifa>t, suatu teks tampak bervariasi, tidak membosankan, tetap terasa segar, dan maknanya lebih hidup, (3) penggunaan uslu>b al-h}aki>m sebagai pertanda bahwa selayaknya mukha>t}ab itu menanyakan atau membicarakan masalah yang menjadi jawaban tersebut.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Thesis Supervisor: M. Irfan Riyadi
Subjects: 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2299 Other Philosophy and Religious Studies > 229999 Philosophy and Religious Studies not elsewhere classified
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Dakwah > Jurusan Ilmu Al Qur’an dan Tafsir
Depositing User: Miss Perpustakaan IAIN Ponorogo
Date Deposited: 03 Jun 2022 02:15
Last Modified: 03 Jun 2022 02:15
URI: http://etheses.iainponorogo.ac.id/id/eprint/18337

Actions (login required)

View Item View Item