Tinjauan Hukum Islam Terhadap Tradisi Itungan Weton Dalam Penentuan Hari Pernikahan Di Desa Baosan Lor Kecamatan Ngrayun Kabupaten Ponorogo

Hertanto, Rizki (2022) Tinjauan Hukum Islam Terhadap Tradisi Itungan Weton Dalam Penentuan Hari Pernikahan Di Desa Baosan Lor Kecamatan Ngrayun Kabupaten Ponorogo. Undergraduate (S1) thesis, IAIN Ponorogo.

[img]
Preview
Text
210116016 Rizki Hertanto Hukum Keluarga Islam.pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

ABSTRAK
Hertanto, Rizki, 2022. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Tradisi Itungan Wetondalam Penentuan Hari Pernikahan Di Desa Baosan Lor Kecamatan Ngrayun Kabupaten Ponorogo. Skripsi. Jurusan Hukum Keluarga Islam Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo. Pembimbing Niswatul Hidayati, M.H.I

Kata kunci: Hukum Islam, Adat, Pernikahan

Setiap daerah dalam mengatur pernikahan tentu ada perbedaan. Perbedaan itu tentu dengan tujuan yang sama agar supaya menghindari kemafsadatan dan memperoleh kemaslahatan. Namun, perlu digaris bawahi suatu perbuatan dalam rangka menghindari kemafsadatan dan memperoleh kemaslahatan itu asalakan tidak bertentangan dengan hukum islam. Pada masyarakat desa baosan lor mereka memiliki ciri khas sendiri dalam mengatur pernikahan. Mereka masih menekan kan adat peninggalan nenek moyang mereka berupa sebuah perhitungan yang didasarkan pada primbon yang digunakan untuk mencari hari dan bulan yang baik dan buruk yang mereka gunakan sebagai patokan berkehidupan berumah tangga. Karena masyarakat menyakini jika pernikahan dilakukan pada hari yang baik akan menimbulkan dampak baik bagi keberlangsungan kehidupan berumah tangga. Namun, jika menikah dilakukan pada hari yang tidak baik akan menimbulkan dampak keburukan bagi rumah tangga nantinya. Pandangan ini tentu berbeda jika di lihat dari segi hukum islam.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:(1)Bagaimana Perspektif Hukum Islam Tentang Tradisi Penentuan Hari Pernikahan Menggunakan Itungan Weton di desa Baosan Lor Kecamatan Ngrayun Kabupaten Ponorogo?.(2)Bagaimana Perspektif Hukum Islam Tentang Cara Masyarakat Mensiasati Larangan Hari Pernikahan karena Itungan Weton di desa Baosan Lor Kecamatan Ngrayun Kabupaten Ponorogo?.
Adapun jenis penelitian yang dilakukan penulis merupakan penelitian lapangan yang menggunakan metode kualitatif, sedangkan tekhnik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan menggunkan wawancara. Analisis yang digunakan menggunakan metode deduktif yaitu pembahasan yang diawali dengan mengemukakan dalil-dalil, teori-teori atau ketentuan yang bersifat umum dan selanjutnya dikemukakan kenyataan yang bersifat khusus.
Dalam penelitian ini dapat disimpulkan (1) Tradisi penentuan hari pernikahan yang di dasarkan dalam primbon jawa tersebut termasuk kedalam ‘urf fi’li dan termasuk kedalam ‘urf al-khas karena tradisi tersebut merupakan adat atau kebiasan yang berlaku didesa baosan lor dan tidak berlaku pada tempat lain dan telah berlaku secara turun-tumurun. (2) Menurut tinjauan hukum islam yaitu ‘urf. ‘urf memandang bahwa bentuk atau cara masyarakat baosan lor dalam mensiasati agar dapat melakukan pernikahan pada hari yang dilarang tersebut dipandang shohih atau boleh karena tujuan dari adanya syarat tersebut tidak lain hanya sebagai bentuk rasa syukur mereka atas nikmat Allah Swt. Dengan tujuan agar didalam segala hajat yang mereka lakukan agar selalu diberikan keberkahan dan kelancaran. Meskipun praktek tersebut bukan termasuk ajaran syariat islam.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Thesis Supervisor: Niswatul Hidayati
Subjects: 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1899 Other Law and Legal Studies > 189999 Law and Legal Studies not elsewhere classified
Divisions: Fakultas Syariah > Jurusan al-Ahwal al-Syakhshiyyah
Depositing User: Miss Perpustakaan IAIN Ponorogo
Date Deposited: 07 Apr 2022 06:33
Last Modified: 07 Apr 2022 06:33
URI: http://etheses.iainponorogo.ac.id/id/eprint/18065

Actions (login required)

View Item View Item