TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP TRADISI PERNIKAHAN ADAT MELAYU DI DESA BAGAN KELADI KOTA DUMAI RIAU

SETIAWAN, HARI AGUNG (2021) TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP TRADISI PERNIKAHAN ADAT MELAYU DI DESA BAGAN KELADI KOTA DUMAI RIAU. Undergraduate (S1) thesis, Al-Ahwal al-Syakhshiyyah.

[img]
Preview
Text
Hari Agung Setiawan - 210116022 - HKI Skripsi.pdf

Download (2MB) | Preview

Abstract

ABSTRAK
Setiawan, Hari Agung, 2021.Tinjauan Hukum Islam Terhadap Tradisi Pesta Pernikahan Adat Melayu Di Desa Bagan Keladi Kota Dumai Riau. Skripsi. Jurusan Hukum Keluarga Islam, Fakultas Syariah Institut Agama Islam (IAIN) Ponorogo. Pembimbing Anis Hidayatul I.,SHI.,M.HI.
Kata Kunci:Hukum Islam, Tradisi Pesta Pernikahan, Adat Melayu.
Walimah berasal dari kata walimah (ﺔﻤﯿﻟو) artinya pesta makanatau dalamversi lain, walimah secara etimologi terbentuk dari kalimat(ولم)yang artinya berkumpul, dan secara syar’i bermakna sajian makanan yang dihidangkan untuk merayakan suatu kebahagiaan sedangkan al-ursy artinya pesta perkawinan. Menurut Syaikh Khamil Muhammad Uwaidah walimah berarti penyajian makanan untuk acara pesta. Ada juga yang mengatakan, walimah berarti segala macam makanan yang dihidangkan untuk acara pesta atau yang lainnya.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (1) bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap tradisimewah di pesta pernikahan adat melayu di Desa Bagan Keladi, Kota Dumai Riau? (2) bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap praktik hutang untuk mewujudkan tradisi pesta pernikahan yang mewah di Desa Bagan Keladi, Kota Dumai Riau?
Adapun jenis penelitian yang dilakukan penulis merupakan penelitian lapangan yang mengunakan metode kualitatif, sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan menggunakan wawancara dan dokumentasi.Analisis yang digunakan metode deduktif yaitu pembahasan yang diawali dengan mengemukakan dalil-dalil, teori-teori atau ketentuan yang bersifat umum dan selanjutnya dikemukakan kenyataan yang bersifat khusus.
Menurut tinjauan hukum Islam,tradisi pernikahan mewah yang dilakukan masyarakat Desa Bagan Keladi Kota Dumai Riau kurang sesuai dengan Hukum Islam karena dalam hukum Islam dijelaskan secara rinci bahwa tidak di perbolehkan melaksanakan pesta yang mewah ataupun terlalu berlebihan karena bisa menimbulkan sifat sumah pada diri sendiri. Hutang dalam pesta pernikahan adat melayu di Desa Bagan Keladi hukumnya adalah sunah karena sama dengan membatu orang yang lagi kesusahan, namun hukum hutang bisa menjadi haram ketika barang atau uang yang dijadikan hutang tersebut malah digunakan untuk hal-hal yang dilarang agama seperti untuk perbuatan maksiat, dan lain-lain, dan hutang tersebut dapat merugikan diri sendiri atau keluarganya karena menjadi beban yang berat untuk mengembalikannya

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Thesis Supervisor: Anis Hidayatul Imtihanah
Subjects: 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1899 Other Law and Legal Studies > 189999 Law and Legal Studies not elsewhere classified
Divisions: Fakultas Syariah > Jurusan al-Ahwal al-Syakhshiyyah
Depositing User: Miss Perpustakaan IAIN Ponorogo
Date Deposited: 01 Dec 2021 01:47
Last Modified: 01 Dec 2021 01:47
URI: http://etheses.iainponorogo.ac.id/id/eprint/17149

Actions (login required)

View Item View Item